Bupati Bantul Harap Bursa Kerja Tekan Pengangguran
Red: Ratna Puspita
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. | Foto: Dok Pemkab Bantul
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengharapkan bursa kerja yang difasilitasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat dapat menekan angka pengangguran di kabupaten ini. "Saya berharap job fair Kabupaten Bantul Tahun 2021 akan dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Bantul," kata bupati dalam sambutan pembukaan Job Fair 2021 secara virtual di Kantor Disnakertrans Bantul, Senin (12/7).
Menurut dia, apalagi berdasarkan data statistik ketenagakerjaan Kabupaten Bantul, sebelum pandemi COVID-19 melanda atau awal 2020, masih terdapat sekitar 17 ribu orang pengangguran di Bantul yang tersebar di 17 kecamatan. "Saya yakin angkatan kerja dari Kabupaten Bantul adalah talenta-talenta yang berdaya saing dan mempunyai keunggulan sehingga akan bisa memenuhi kualifikasi dan standar yang dibutuhkan," katanya.
Bupati mengatakan, pandemi COVID-19 tak dimungkiri makin mempersempit peluang mencari kerja. Kendati demikian, pandemi memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah akan arti pentingnya institusi sosial partnership yang kuat untuk bersama mencari solusi dari persoalan tersebut.
"Kita tidak dapat membayangkan nasib bangsa kita bila bonus demografi dan tingginya pengangguran karena pandemi COVID-19 tidak disertai dengan terciptanya lapangan kerja yang layak dan memadai," katanya.
Bupati mengatakan, perluasan lapangan kerja secara berkelanjutan hanya bisa dilakukan oleh pelaku usaha, atau dunia usaha bukan dari pemerintah. Hal itu berarti kunci dari penyedia lapangan kerja ada di pengusaha.
Karena itu, Pemkab Bantul menyambut baik keberadaan Job Fair Bantul 2021 yang diikuti sebanyak 40 perusahaan baik dari Bantul maupun DIY dan memberikan apresiasi luar biasa kepada perusahaan dan mitra kerja yang telah berpartisipasi mengikuti bursa kerja ini. "Ini adalah bentuk semangat kebersamaan dunia usaha dan industri untuk maju, dan pemerintah daerah harus hadir termasuk mendukung warganya yang membutuhkan pekerjaan," katanya.
Bupati juga mengatakan, perkembangan teknologi dan informasi berpengaruh terhadap karakter pekerjaan. Pada era revolusi 4.0 dan dampak pandemi COVID-19 saat ini, berbagai jenis pekerjaan diprediksi akan hilang, namun di sisi lain juga melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru.
"Karena itu, kepada peserta Job Fair teruslah berinovasi, dengan cara belajar dan bekerja di atas standar. Perkuat diri kalian dengan berbagai keterampilan dan kompetensi kerja, bahkan kalau perlu kuasai bahasa asing, agar mempunyai daya saing," katanya.