Senin 12 Jul 2021 19:16 WIB

Thailand Kombinasikan Suntik Vaksin Sinovac dan Astrazeneca

Mayoritas pekerja medis dan garis depan Thailand diberi suntikan Sinovac

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin Sinovac COVID-19 kepada seorang wanita di Bangkok, Thailand, Senin, 31 Mei 2021.
Foto: AP/Sakchai Lalit
Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin Sinovac COVID-19 kepada seorang wanita di Bangkok, Thailand, Senin, 31 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand akan mengkombinasikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Sinovac, Senin (12/7). Warga yang menerima suntikan pertama vaksin Sinovac akan menerima vaksin Astrazeneca pada dosis keduanya sebagai upaya meningkatkan perlindungan terhadap virus corona.

Rencana tersebut, jika diterapkan, akan menjadi campuran dan kecocokan vaksin China pertama dan vaksin dikembangkan Barat yang diumumkan secara publik. "Ini untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit ini," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul.

Baca Juga

Thailand dan beberapa negara Asia telah melaporkan infeksi terobosan di antara pekerja medis dan garis depan yang diinokulasi dengan vaksin virus Sinovac. Mayoritas pekerja medis dan garis depan Thailand diberi suntikan Sinovac setelah Februari dengan vaksin vektor virus dari AstraZeneca setelah tersedia lebih luas sejak Juni.

Pengumuman itu muncul sehari setelah Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan 618 pekerja medis dari 677.348 personel yang menerima dua dosis Sinovac terinfeksi Covid-19 dari April hingga Juli. Seorang perawat telah meninggal dan seorang pekerja medis lainnya dalam kondisi kritis.

Negara tersebut juga berencana untuk memberikan suntikan mRNA booster kepada pekerja medis yang menerima dua suntikan vaksin Sinovac. Thailand mencatat 8.656 infeksi dan 80 kematian pada Senin, di antara 345.027 kasus dan 2.791 kematian secara keseluruhan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement