REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong para penyelenggara umrah agar menangkap peluang bisnis dan wisata saat menggelar umrah tanpa mengenyampingkan aspek ibadah pada era pascapandemi Covid-19.
"Aspek ibadah kita makin diperkuat tetapi peluang bisnis dan wisata harus juga kita dorong. Sehingga nilai manfaat yang bisa kita dapatkan tetapi asensi ibadahnya tetap pada tujuan," ujar Plt. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Khoirizi dalam siniar yang dipantau dari Jakarta, Senin (12/7).
Khoirizi mengatakan potensi jumlah pemberangkatan ibadah umrah di Indonesia sangat tinggi dapat mencapai satu hingga dua juta orang tiap tahunnya. Tingginya animo masyarakat Indonesia untuk berangkat umrah maka harus disikapi dengan peningkatan kualitas layanan dari para penyelenggara.
Menurutnya, wisata umrah berbeda dengan wisata-wisata pada umumnya, sehingga aspek ibadah tidak boleh dikesampingkan."Pemerintah mendorong penyelenggara umrah mengambil peluang ini. Ketika bicara peluang bisnis dan wisata, maka banyak aspek yang perlu kita perbaiki," kata dia.