REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum), Kombes Pol Ahmad Ramadhan, menyampaikan penyergapan terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) oleh Satgas Madago Raya berawal laporan warga yang kehilangan bahan makanan. Diduga kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut sempat mencuri bahan makanan milik warga.
"Dengan adanya informasi, seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya berupa bahan makanan. Atas informasi tersebut tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO (daftar pencarian orang) teroris Poso," ujar Ramadhan dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/7).
Ramadhan menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut tim mengikuti jejak kelompok teroris MIT tersebut. Kemudian pada Ahad (11/7) keberadaan kelompok teroris MIT ditemukan dan terjadi kontak senjata yang menewaskan dua orang DPO teroris Poso meninggal dunia atas nama R dan AP.
Selanjutnya dua orang terduga teroris tersebut akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter.
"Saat ini tim kopsus masih terus melakukan oengejaran trhdp sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," Ramadhan menambahkan.
Sementara itu, Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard Tampubolon menyampaikan pihaknya berhasil mendekati kamp kelompok teroris MIT secara senyap.
Bahkan pasukannya merayap sejauh 500 meter mendekati, sejak pukul 22.00 WITA sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA. Setelah yakin targetnya adalah MIT, pihaknya langsung melumpuhkan anggota kelompok MIT tersebut.
"Ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (R dan AP) diduga ada juga yang melarikan diri," ungkap Richard