REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) menanggapi terkait beredarnya informasi di masyarakat tentang Covid-19 yang disampaikan dokter hewan yang bernama Nidom dan Indro Cahyono melalui kanal akun Youtube. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan mereka adalah pendapat pribadi dan PDHI tidak bertanggung jawab dengan pernyataan mereka di media sosial.
"Pernyataan yang disampaikan Prof Dr CA Nidom drh. MS dan Drh Moh Indro Cahyono berkaitan dengan Covid-19 adalah pendapat pribadi yang bersangkutan. Nidom hingga saat ini belum memperpanjang sebagai anggota PDHI dan Indro belum mendaftar sebagai anggota PDHI," kata Ketua Umum PB PDHI M Munawaroh dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (12/7).
Kemudian, ia melanjutkan bukan ranah dokter hewan untuk memberikan saran pengobatan kepada manusia. "Bisa dilihat dari akun Youtube mereka. Salah satunya Nidom yang bilang vaksin yang digunakan saat ini tidak ada gunanya," kata dia.
Maka dari itu, ia mohon kepada masyarakat agar menanggapi dan menyikapi dengan bijak atas pernyataan dari yang bersangkutan. "PDHI mendukung upaya pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi pandemi Covid-19," kata dia.
Sebelumnya diketahui, beredar di media sosial di akun Youtube terkait Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari dengan Prof Dr CA Nidom drh. MS yang berdiskusi terkait pandemi Covid-19.
Mereka membahas pandangan jangka panjang pandemi virus corona ini akan seperti apa. Termasuk juga perihal vaksinasi dan mutasi virus yang tengah terjadi.
"Tujuh vaksin yang ada tidak mampu menyaingi perkembangan mutasi virus Covid-19. Karena semua tujuh vaksin itu semuanya basis virus wuhan," kata Nidom.
Selain itu, akun Youtube pribadinya Indro isinya membahas tentang virus Covid-19, tips cuci hidung dan sebagainya. Lalu, beredar juga pernyataan dari Indro terkait virus Covid-19 dan vaksinasi di akun Youtube KH Files. Ia mengatakan kalau ia tidak menolak vaksin tapi dia berhak memilih vaksin. "Saya tidak menolak vaksin tapi saya berhak dong memilih vaksin yang baik buat saya yang mana. Saya akan tunggu," kata dia.