REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali menerima vaksin Sinopharm pada Selasa (13/7). Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan sebanyak 1,408 juta dosis vaksin berhasil didaratkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
"Ini merupakan bagian dari kedatangan yang ketiga untuk vaksin Sinopharm. Kita memperkirakan dalam tiga hari mendatang akan datang lagi sekitar totalnya dalam tiga hari ini adalah 4 juta dosis vaksin," ujar Pahala saat menyaksikan kedatangan vaksin Sinopharm di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (13/7).
Pahala menyampaikan, Sinopharm merupakan jenis vaksin yang dialokasikan untuk program vaksinasi gotong royong. Kata Pahala, vaksin Sinopharm yang memiliki efikasi sebesar 79 persen telah digunakan di 56 negara dan memiliki Emergency Use Authorization (EUA) dari WHO. Pahala mengatakan Sinopharm merupakan kerja sama bisnis yang dilakukan anggota holding farmasi yakni PT Kimia Farma (Persero).
"Kita sudah memiliki kerja sama untuk mendatangkan 15 juta dosis vaksin Sinopharm," ucap Pahala.
Pahala mengatakan, vaksinasi gotong royong merupakan vaksin yang komplementer untuk bisa melengkapi vaksin program pemerintah dalam mengejar percepatan kekebalan komunal. Selain itu juga meringankan beban pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi.
"Kita optimistis kedatangan vaksin Sinopharm akan menambah optimisme bagi masyarakat dan juga bisa mempercepat program vaksinasi yang ada sehingga kita bisa sesegera mungkin menanggulangi dan juga melawan virus covid-19," kata Pahala.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kedatangan vaksin Sinopharm menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan vaksin bagi masyarakat yang diberikan secara gratis. Menurut dia, vaksin ini juga menjawab permintaan dan kebutuhan para pelaku usaha untuk melakukan vaksin bagi karyawan dan keluarga karyawan.
Kata Shinta, Kadin mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Bio Farma dan Kimia Farma dalam mendorong perusahaan terlibat menyukseskan program vaksinasi nasional.
"Tujuannya agar kekebalan komunal, khususnya di lingkungan kerja dan merata di seluruh Indonesia, dengan membiayai pembelian vaksin bagi para karyawan dan keluarga karyawan," ujar Shinta.
Kadin, lanjut Shinta, akan mendukung upaya pemerintah dalam menyelesaikan pandemi covid-19 dan memulihkan kembali perekonomian. Shinta menyebut penanganan sektor kesehatan menjadi kunci utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Kami juga menyiapkan program-program dengan membangun sentra vaksinasi di kawasan industri, membangun rumah darurat oksigen, dan bantuan lain untuk bersama-sama memerangi pandemi," kata Shinta.