Pemkab Semarang Terus Upayakan Tambah SDM Kesehatan
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah tenaga kesehatan berbaris saat acara pelepasan mobil vaksin keliling. | Foto: Republika/Putra M. Akbar
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menjadi salah satu kendala yang saat ini terus diupayakan solusinya oleh pemkab setempat. Selain menjadi kendala bagi upaya penanganan pasien covid di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) daerah, banyaknya nakes yang terpapar virus ini juga membuat Pemkab Semarang kesulitan mengoptimalkan program vaksinasi di daerahnya.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengungkapkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat hingga pekan kemarin, sedikitnya ada 287 nakes yang harus menjalani isoman karena terpapar Covid-19. Seperti di RSUD Gondo Suwarno (RSUD Ungaran) sebanyak 80 nakes terpapar Covid-19. “Sehingga, solusi penambahan sumber daya kesehatan mendesak dilakukan untuk mendukung pelayanan di faskes milik pemerintah daerah,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Terlebih, jelasnya, dalam upaya mendorong peningkatan pelayanan bagi pasien Covid-19 yang masih bertambah, pemkab juga terus mengupayakan penambahan kapasitas fasilitas pelayanan di rumah sakit maupun faskes milik daerah. Namun dengan adanya sebagain nakes yang ikut terpapar Covid-19, maka masalah keterbatasan sumber daya kesehatan tersebut juga harus mendapatkan perhatian serius agar penanganan pasien bisa dioptimalkan.
Lebih lanjut, bupati menyampaikan, guna mengupayakan penaambahan sumber daya nakes, pemkab telah berkoordinasi dengan pengurus Persatuan Perawat nasional Indonesia (PPNI). Selain itu juga melakukan koordinasi dengan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki program studi (prodi) kesehatan serta keperawatan di Kabupaten Semarang.
“Tujuannya, sebisa mungkin kita bisa menambah sumber daya tenaga kesehatan di Kabupaten Semarang, dalam upaya meningkatkan pelayanan serta penanganan Covid-19,” tambah bupati.
Sebab, masih jelasnya, untuk penambahan kapasitas tempat tidur maupun fasilitas perawatan di rumah sakit harus berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya kesehatan, agar pemkab dapat mengoptimalkan pelayanan kepada pasien Covid-19.
Sebagai contoh, RSUD Gondo Suwarno telah mengupayakan penambahan delapan fasilitas ruang ICU dari tujuh ruang ICU yang eksisting saat ini. Sehingga nantinya total ada 15 ruang ICU. Nantinya, empat ruang ICU di antaranya dikhususkan bagi ibu hamil yang risiko tinggi dan sisanya untuk pasien Covid-19.
Demikian halnya ruang isolasi yang biasa saat ini ada 64, nanti ditambah 20 lagi, karena pasien yang antri di IGD cukup banyak. “Saat ini upaya penambahan sumber daya kesehatan sudah mulai bisa berjalan, dengan penambahan 20 orang sumber daya kesehatan. namun yang masih menjadi beban 80 orang nnakes masih menjalani isoman,” jelasnya.
Kemudian, lanjut bupati, di RSUD Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, saat ini ruang ICU ada lima dan akan ditambah dua lagi menjadi tujuh ruang ICU. Kemudian yang HCU saat ini ada 25 nanti ditambah lima, ruang isolasi dari 49 ditambah 29 menjadi 78 ruang.
Untuk itu, RSUD Gunawan Mangunkusumo butuh penambahan paling tidak 50 orang sumber daya kesehatan. “Kita sudah dapat sekitar 15 orang dan masih mencari sebanyak 35 orang lagi, guna memback up penambahan fasiltas pelayanan tersebut,” tegas Ngesti.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Ani Rahardjo, mengamini permasalahan optimalisasi pelayanan akibat sebagian nakes juga terpapar Covid-19. Tak terkecuali para nakes yang ada di faskes tingkat puskesmas.
Untuk data terbaru, Dinkes masih berupaya untuk mengupdate, berapa nakes yang sudah lepas dari masa isoman maupun apakah ada penambahan nakes yang terpapar Covid-19. Untuk pekan lalu, data nakes yang belum sembuh dari isoman total mencapai 287 orang.
"Rinciannya, staf Dinkes sebanyak empat orang, nakes di rumah sakit sebanyak 143 orang, nakes puskesmas 137 orang, dan tenaga Public Safety Center (PSC) sebanyak tiga orang” jelasnya.