Selasa 13 Jul 2021 15:27 WIB

Kebijakan Bagikan Obat Gratis Bagi Pasien Isoman Tuai Pujian

Kebijakan pemberian obat dan suplemen gratis bagi pasien isoman sangat tepat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Ketua TP-PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil memberikan sambutan saat menghadiri Kajian Virtual Majelis Taklim Pakuan Juara secara vicon dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad(11/7). Sebanyak 500 orang mengikuti doa bersama sebagai upaya meminta pertolongan dan kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Ketua TP-PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil memberikan sambutan saat menghadiri Kajian Virtual Majelis Taklim Pakuan Juara secara vicon dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Ahad(11/7). Sebanyak 500 orang mengikuti doa bersama sebagai upaya meminta pertolongan dan kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat membagikan obat dan vitamin gratis bagi pasien Isolasi Mandiri (Isoman) dinilai tepat dan inovatif. Tokoh Nasional Erry Riyana Hardjapamekas menilai, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat kebijakan yang pro pada kemanusiaan.

Menurutnya, setahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, kepala daerah tak luput dari banyak kritik, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun ia memuji ketahanan Ridwan Kamil yang terus berupaya mencari solusi berbasis data di tengah hujan kritik penanganan Covid-19. Salah satu yang ia puji adalah pembagian obat dan vitamin gratis bagi pasien isoman.

Erry menilai, pengalihan ratusan miliar anggaran infrastruktur yang dipakai membeli obat dan suplemen sudah tepat. Makin tepat karena mekanisme permohonan obat dan suplemen dibuat sesederhana mungkin agar tidak birokratis. Karena itu pihaknya menilai upaya-upaya yang dilakukan Ridwan Kamil jauh dari target pencitraan dan ketidakseriusan menangani pandemi. 

“Saya yakin bukan. Ini cara Kang Emil menyempurnakan sistem berbasis data satu pintu menghadapi pandemi. Ini adalah ikhtiar untuk terus menyempurnakan sistem, yang berasal dari kritik berbasis data dan fakta di lapangan,” ujar Erry yang juga Mantan Komisioner KPK, dalam pernyataan Selasa (13/7).