Rabu 14 Jul 2021 06:35 WIB

Bahaya Minum Kopi Saat Perut Kosong

Minum kopi saat perut kosong dapat memiliki efek samping bagi sebagian orang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Minum kopi saat perut kosong dapat memiliki efek samping bagi sebagian orang.
Foto: PixaHive
Minum kopi saat perut kosong dapat memiliki efek samping bagi sebagian orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum kopi saat perut kosong dapat memiliki efek samping bagi sebagian orang. Ada sejumlah dampak yang bisa terjadi, mulai dari terganggunya kemampuan tubuh mengatur kadar gula darah, gelisah, sampai gangguan pencernaan.

Studi kecil pada Juni 2020 yang terbit di British Journal of Nutrition menemukan bahwa minum kopi hitam dengan perut kosong di pagi hari secara signifikan mengganggu kontrol gula darah. Terganggunya kendali itu membuat seseorang mengalami lonjakan glukosa darah.

Baca Juga

Dampak lain adalah gangguan pencernaan refluks asam, di mana asam lambung mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi dindingnya. Gejala refluks asam yang paling umum terjadi adalah mulas, tapi bisa juga berupa rasa sakit yang tajam di dada.

Direktur gastroenterologi integratif di Institut Kesehatan Integratif Susan Samueli di UC Irvine, Marvin Singh, menyebutkan pula bahwa minum kopi saat perut kosong meningkatkan risiko sakit maag. Pasalnya, minuman itu dapat merangsang keasaman di perut.

Hal tersebut terungkap dalam studi terbitan September 2020 di Clinical Gastroenterology and Hepatology, juga pada studi Oktober 2018 yang terbit di Nature. Singh menyarankan, santaplah sarapan sederhana yang mengandung alkali sebelum menyesap kopi di pagi hari.

Beberapa contohnya adalah telur, roti panggang, alpukat, atau oatmeal. Pendiri Precisione Clinic itu juga menjelaskan bahwa refluks asam dapat menjadi reaksi terhadap racun atau jamur dalam kopi. Untuk mengatasinya, pilih jenis kopi organik dan lihat apakah efeknya berkurang.

Dia menyarankan agar tidak mengabaikan refluks asam yang terjadi setelah minum kopi. "Refluks asam kronis jangka panjang dapat menyebabkan esofagitis, radang kerongkongan," kata Singh, dikutip dari laman Livestrong, Selasa (13/7).

Sementara, jika merasa gelisah setelah meneguk kopi di pagi hari, ada kemungkinan itu karena pengaruh gen dan pola makan.  Laporan Maret 2018 oleh Coffe & Health menemukan bahwa variasi genetik menentukan bagaimana tubuh seseorang memproses kafein.  

Beberapa orang punya metabolisme terhadap kafein yang cepat, sehingga memiliki efek ringan. Sebagian lain memproses kafein secara perlahan, sehingga efeknya lebih terasa dan tahan lama. Untuk membantu meredakan efek tersebut, pilih dosis kafein yang lebih rendah dan jangan langsung menenggak kopi sampai habis. "Minumlah secangkir kopi selama satu jam penuh untuk mengurangi jumlah kafein yang Anda dapatkan," ujar Singh.

Kiat lainnya, batasi total asupan kafein. Aturan untuk orang yang kerap gelisah setelah minum kopi adalah maksimum 200 miligram sehari.  Itu setara dengan dua cangkir kopi buatan sendiri ukuran delapan ons, atau secangkir kopi panggang hitam ukuran "tall" dari gerai Starbucks.

Apa pun kopi yang dipilih, jangan lupa mengimbangi dengan banyak minum air putih. Untuk waktu terbaik minum kopi, bisa saja di pagi hari, tak lama setelah sarapan. Hasil maksimal untuk tubuh bisa didapat jika menunda konsumsi kafein selama beberapa jam, begitu kortisol mulai berkurang.

Singh mengatakan idealnya menghindari kopi setelah pukul dua siang sebab minum kopi di sore atau malam hari bisa mengganggu tidur. Meskipun, bagi sebagian orang minum kopi kapan saja tidak berdampak sama sekali, bahkan walau diminum saat perut kosong.

"Jika Anda tidak mengalami gejala apa pun, maka saya akan mengatakan tidak apa-apa. Tubuh Anda adalah dokter terbaik," tutur Singh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement