REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suhermanmeminta pedagang hewan kurban tidak membuka penjualan langsung serta menawarkan berbagai jenis hewan kurban secara daringuntuk menghindari penularan COVID-19 yang masih tinggi terjadi di Cianjur.
"Sehingga tidak akan menyebabkan kerumunan, " kata Herman di Cianjur Selasa (13/7).
Ia mengharapkan, selama PPKM darurat, semua kalangan dapat menahan diri dan ikut membantu pemerintah dalam penanganan cepat COVID-19 agar kasus positif tidak kembali meningkat, karenapenularan di beberapa kecamatan masih terjadi.
Untuk itu, pihaknya mengimbau pedagang hewan untuk tidak membuka lapak di pinggir jalan atau di pasar hewan karena rentan menyebabkan terjadinya kerumunan yang dapat menyebabkan penularan.
"Harapan pemerintah juga sama, Cianjur kembali ke zona hijau dan bebas dari Corona, sehingga aktivitas kembali normal, " katanya.
Beberapa pedagang hewan kurban, menyatakan selama pandemi sudah menjalankan usahanya melalui online dan memanfaatkan media sosial, untuk menawarkan hewan kurban seperti sapi, kambing dan domba. Meski hasil penjualan ini tidak semaksimal berjualan di pinggir jalan.
"Kami sudah memanfaatkan media online yang ada, atau melalui pesan di Whatsapp. Namun penjualan masih minim," kata Herlan Suherlan, pedagang hewan kurban di Kecamatan Cibeber.