Selasa 13 Jul 2021 22:36 WIB

Mobilitas Warga DKI Meningkat 10,20 Persen di Permukiman

Volume lalu lintas kendaraan di Jakarta mengalami penurunan lebih dari 60 persen.

Mobilitas warga DKI Jakarta selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan permukiman meningkat 10,20 persen dibandingkan masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Mobilitas warga DKI Jakarta selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan permukiman meningkat 10,20 persen dibandingkan masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobilitas warga DKI Jakarta selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan permukiman meningkat 10,20 persen dibandingkan masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, mengatakan berdasarkan pengamatan pihaknya pada 3-7 Juli 2021 mobilitas masyarakat di area permukiman mengalami peningkatan 10,20 persen dibandingkan masa PPKM Mikro pada 5-9 Juni 2021.

"Mobilitas warga di area retail dan rekreasi turun 27,40 persen, di toko bahan makanan dan apotek turun 11,20 persen, di taman turun 22,6 persen, di pusat transportasi umum turun 25,8 persen dan di tempat kerja turun 17,20 persen," ujar Syafrin, Selasa (13/7).

Sementara itu, kata Syafrin, untuk volume lalu lintas kendaraan di Jakarta mengalami penurunan lebih dari 60 persen untuk periode 3-11 Juli 2021 dibandingkan PPKMbMikro pada 5-13 Juni 2021."Volume lalu lintas kendaraan bermotor mengalami penurunan sebesar 61,76 persen," ujar Syafrin.

Dishub DKI Jakarta juga mencatat jumlah kendaraan yang diputarbalikkan di 11 titik perbatasan Jakarta selama PPKM darurat dengan jumlah sebanyak 318.779 kendaraan. "Ini terdiri dari 87.349 mobil dan 231.430 motor," ujar Syafrin.

Adapun jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan sekarang hanya 515.137 orang per hari. Jumlah itu turun 46,66 persen dibandingkan dengan PPKM berbasis mikro pada 5-13 Juni 2021, sebanyak 965.779 penumpang per hari.

Penumpang harian angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) juga turut mengalami penurunan. Setelah PPKM daruat penumpang angkutan AKAP hanya 2.195 orang per hari.Jumlah itu turun 59,12 persen dibandingkan dengan PPKM berbasis mikro. Pada saat PPKM mikro penumpang bisa mencapai 5.369 orang per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement