Selasa 13 Jul 2021 22:42 WIB

Istri Gubernur Sultra Dimakamkan di Samping Pusara Nenek

Pemakaman istri Gubernur dilakukan dengan protokol Covid-19.

Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Mardiah Diah
Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI  -- Jenazah almarhumah istri Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Agista Ariany Ali Mazi dimakamkan tepat di samping pusara neneknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kendari. Pemakaman jenazah istri Gubernur Sultra dilakukan sekitar pukul 21.00 WITA, dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Gubernur Sultra Ali Mazi turut mengantarkan mendiang istrinya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Imran dan beberapa pejabat jajaran Forkopimda seperti Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra, turut hadir pada pemakaman istri gubernur.

Baca Juga

Prosesi pemakaman dilakukan dengan tertutup, sejumlah pelayat dilarang mendekat oleh polisi yang bertugas.

Sebelumnya, istri Gubernur Sultra almarhumah Agista Ariany Ali Mazi meninggal dunia di Rumah Sakit Bahteramas Kendari sekitar pukul 17.30 WITA. Proses pemulasaraan dilakukan di ruang VVIP khusus isolasi pasien Covid-19 dengan menerapkan protokol Covid-19.Belum ada keterangan resmi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sultra ataupun pihak Rumah Sakit Bahtermas Kendari terkait penyebab kematian Ketua KONI Sultra ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement