REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengevakuasi dua terduga terorisme anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas ditembak tim gabungan khusus kemarin. Tim gabungan menerjunkan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara (AU) untuk mengangkut dua jenazah di kedalaman jurang 50 meter di kawasan pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Parigi Selatan, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Wakil Komandan Satuan Gabungan Khusus (Wadansatgassu) Koopsgabsus Tri Cakti, Letnan Kolonel (Letkol) Inf, Romel J Wardhana memimpin langsung proses evakuasi dua jenazah tersebut. "Mudah-mudahan hari ini, kedua jenazah tersebut dapat dievakuasi secara tuntas," ujarnya dalam keterangan resmi Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut, Eds Riyanto dalam keterangan resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (13/7).
Romel mengatakan, setelah pasukan evakuasi berhasil melakukan pengangkatan, dua jenazah anggota MIT tersebut, akan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sulteng. "Dua jenazah, akan diberangkatkan ke RS Bhayangkara untuk proses verifikasi, dan identifikasi, serta untuk diautopsi," kata Romel.
Romel menambahkan, penggunaan helikopter Caracal dalam evakuasi jenazah terduga teroris kali ini, lantaran medan pegunungan yang sulit. Diberitakan sebelumnya, pasukan Koopsgabsus Tri Cakti, pada Ahad (11/7) kemarin melakukan operasi pengejaran kelompok MIT Poso, kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Ali Kalora.
Pengejaran tersebut dilakukan di kawasan pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Sulteng. Dalam operasi tersebut, pasukan khusus TNI itu, menembak mati dua terduga terorisme anggota MIT, yang teridentifikasi sebagai Rukli, dan Ahmad Panjang.