Rabu 14 Jul 2021 05:43 WIB

IAI: Paket Obat dari Presiden Berupa Vitamin dan Antivirus

Jokowi akan meluncurkan sebanyak 300 ribu paket obat gratis bagi penderita COVID-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan sebanyak 300 ribu paket obat gratis bagi penderita COVID-19 pada pekan ini. Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Farmasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Keri Lestari, mengemukakan paket obat terapi COVID-19 yang diberikan Jokowi berupa paket vitamin, antivirus dan antibiotik. (Ilustrasi COVID-19)
Foto: PixaHive
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan sebanyak 300 ribu paket obat gratis bagi penderita COVID-19 pada pekan ini. Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Farmasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Keri Lestari, mengemukakan paket obat terapi COVID-19 yang diberikan Jokowi berupa paket vitamin, antivirus dan antibiotik. (Ilustrasi COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Farmasi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Keri Lestari, mengemukakan paket obat terapi COVID-19 yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara gratis berupa paket vitamin, antivirus dan antibiotik. Jokowi akan meluncurkan sebanyak 300 ribu paket obat gratis bagi penderita COVID-19 pada pekan ini. 

"Dalam kondisi kedaruratan seperti sekarang, di mana kondisi obat juga dirasakan sulit ada di lapangan, memang dibagikan setelah pasien mendapat resep dokter dari program telemedisin, khusus untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) dan yang bergejala ringan," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (13/7) malam.

Baca Juga

Keri mengatakan program tersebut akan melibatkan personel TNI untuk pendistribusian paket obat kepada masyarakat tidak mampu dan membutuhkan. Untuk pasien OTG, kata Keri, akan memperoleh paket vitamin C, vitamin D dan zinc. 

Sementara untuk pasien bergejala ringan harus diberikan berdasarkan resep dokter, sebab paket obat terapi COVID-19 yang diberikan mengandung antivirus dan antibiotik. "Khusus yang bergejala ringan juga diberikan paketnya dua, sama yang vitamin," katanya.

Menurut Keri, pemberian vitamin bagi pasien OTG tidak memiliki risiko tinggi terhadap efek samping, kecuali vitamin C dosis tinggi yang dapat memengaruhi orang-orang dengan gangguan lambung. Keri mengatakan, SAR-CoV-2 penyebab COVID-19 berkriteria 'self limited disease' atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa ada perawatan khusus, sehingga pemberian vitamin bagi pasien OTG berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Sementara bagi pasien bergejala ringan dengan ciri demam di bawah 38 derajat Celcius, batuk, anosmia, saturasi oksigen minimal 95 ke atas, kata Keri, diberikan obat terapi yang mengandung antivirus dan antibiotik serta paket vitamin C, D dan zinc. "Program ini khusus untuk mereka yang menjalani isolasi mandiri, karena untuk obat pasien bergejala sedang dan berat itu sudah langsung tersalur ke rumah sakit," katanya.

Keri menambahkan akses masyarakat untuk memperoleh paket obat terapi COVID-19 dari Presiden perlu melalui data dari hasil pemeriksaan swab PCR/antigen yang terhubung dalam data New All Record (NAR) yang terkoneksi aplikasi PeduliLindungi. "Cari laboratorium yang terkoneksi dengan NAR, baru nanti dari Kemenkes mengirim pesan WhatsApp ke pasien sebagai akses konsultasi dokter lewat telemedisin. Setelah diperoleh resep elektronik akan dapat obat yang dibatu oleh TNI," katanya.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat di Jakarta, Selasa, mengatakan paket obat yang diluncurkan oleh Jokowi itu akan dibagikan secara gratis dan bertahap kepada masyarakat penderita COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG).

"Peluncuran paket obat gratis tersebut akan dilakukan oleh Bapak Presiden dalam minggu ini," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement