REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi IX DPR, Nabil Haroen, menilai penyelenggaraan vaksinasi di Indonesia perlu diperbaiki agar lebih optimal. Ia masih melihat pelaksanaan vaksinasi di sejumlah daerah justru menjadi tempat berkerumun karena tidak dikelola secara baik. "Jangan sampai lokasi vaksinasi justru menjadi tempat penyebaran virus," kata Nabil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/7).
Sejumlah langkah yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan vaksinasi antara lain dengan penggunaan penjadwalan yang bisa menggunakan teknologi digital. Seperti mendaftar melalui website resmi. Penjadwalan vaksin juga bisa menggunakan perangkat dari RT dan RW untuk mempermudah mengakses warga yang belum menggunakan teknologi. Selain itu pelaksanaan vaksinasi juga harus dilakukan dengan memperketat protokol kesehatan."Vaksinasi jemput bola ke wilayah desa/kelurahan. Petugas yang menangani vaksinasi bisa datang ke desa/kelurahan dengan penjadwalan dari instansi terkait," ucapnya.
Nabil menilai edukasi vaksin di level warga juga perlu terus menerus dilakukan. Kemudian ia juga berharap agar Kemenkes bisa menggandeng pesantren, pengelola rumah ibadah dan ormas keagamaan untuk edukasi vaksin dan proses vaksinasi. "Cara ini efektif untuk mengedukasi warga dan persebaran informasi," ujarnya.
Dirinya mendukung agar pelaksaan vaksinasi dilakukan secara massif. Dirinya juga mengapresiasi percepatan teknis penyelenggaraan vaksinasi oleh pemerintah."Vaksinasi merupakan langkah penting untuk penanganan pandemi, selain penerapan protokol kesehatan yang ketat serta menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh. Proses vaksinasi, di beberapa negara lain, membantu secara signifikan penanganan pandemi," tutur ketua umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama tersebut.