REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat pada Selasa (13/7) sepakat memfinalisasi program pengembalian biaya (reimburse) senilai 1,9 miliar dolar AS. Reimburse ini diberikan kepada operator jaringan di pedesaan yang mencopot peralatan buatan perusahaan China, seperti Huawei dan ZTE Corp, dari jaringan telekomunikasi mereka.
Tahun lalu, FCC menetapkan, Huawei dan ZTE sebagai ancaman keamanan nasional terhadap jaringan komunikasi di Amerika Serikat. Penetapan itu menjadi deklarasi yang melarang perusahaan-perusahaan AS memanfaatkan dana pemerintah senilai 8,3 miliar dolar AS untuk membeli peralatan dari kedua perusahaan tersebut.
FCC pada Desember 2020 mengadopsi aturan yang mengharuskan operator dengan peralatan buatan ZTE atau Huawei untuk mengganti peralatan itu. "Ada risiko serius bahwa peralatan itu dapat dimanipulasi, diganggu, atau dikendalikan oleh aktor asing," kata Ketua FCC sementara, Jessica Rosenworcel.
"Kami akan mengevaluasi setiap jaringan, setiap stasiun pemancar dan setiap router sampai kita mencopot semua peralatan yang dapat merusak keamanan nasional. Ini tugas yang sulit," ujarnya.
Masalah bagi operator di pedesaan
Rencana itu menjadi masalah besar bagi operator di pedesaan yang menghadapi biaya tinggi dan sulitnya menemukan pekerja untuk melepas dan mengganti peralatan. Huawei mengatakan dalam sebuah pernyataan, aturan baru AS itu adalah upaya tidak realistis untuk memperbaiki sesuatu yang tidak rusak.
Huawei juga menilai bahwa inisiatif FCC itu menciptakan tantangan luar biasa bagi operator di sebagian besar pedesaan dan daerah terpencil di AS. Padahal, daerah pedesaan itu bisa mendapatkan layanan dengan level dan kualitas tinggi yang sama dengan yang mereka berikan kepada pelanggan tanpa gangguan.
FCC pada September 2020 memperkirakan biaya untuk melepas dan mengganti peralatan Huawei dan ZTE dari jaringan telekomunikasi di AS dapat mencapai 1,837 miliar dolar AS. Pada Juni, FCC memilih untuk menjalankan rencana melarang penggunaan peralatan dari perusahaan China, yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional seperti Huawei dan ZTE, di jaringan telekomunikasi AS.
FCC juga dapat mencabut izin penggunaan peralatan yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan China. Pada Maret, FCC menetapkan lima perusahaan China sebagai ancaman terhadap keamanan nasional berdasarkan undang-undang tahun 2019 yang bertujuan melindungi jaringan komunikasi AS.
Perusahaan yang terkena dampak penetapan FCC itu termasuk Huawei dan ZTE, yang sebelumnya sudah ditunjuk, Hytera Communications Corp, Hangzhou Hikvision Digital Technology Co, dan Zhejiang Dahua Technology Co. Pada Agustus 2020, pemerintah AS melarang agen federal membeli barang atau jasa apa pun dari lima perusahaan China itu.