Rabu 14 Jul 2021 13:35 WIB

BPIP: Kurang Percaya NKRI Buat Masyarakat Mudah Terprovokasi

BPIP menilai rasa kurang percaya terhadap NKRI buat masyarakat mudah terprovokasi.

 Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina
Foto: BPIP
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr Rima Agristina, mengatakan adanya rasa kurang percaya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa membuat masyarakat mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.

"Rasa kepercayaan pada NKRI dan Pancasila itu jangan sampai luntur," katanya di Jakarta, Rabu (14/7).

Baca Juga

Rima melanjutkan, apalagi yang akan menjaga NKRI dan Pancasila adalah masyarakat Indonesia bukan bangsa lain sehingga konsensus penguatan dua aspek itu harus terus dikuatkan. Kemudian, katanya, supaya tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah persatuan, maka masyarakat harus menjalin silaturahim yang luas sehingga memiliki banyak saluran dan mempunyai wawasan luas dalam memahami suatu hal.

"Jadi kalau ada suatu informasi atau berita kita bisa pahami dengan banyak referensi," ujarnya.

Apabila masyarakat membaca suatu berita atau informasi yang mengarah pada pertentangan, maka diminta tidak langsung mengedepankan perasaan tetapi utamakan logika berpikir. Rima mengajak generasi muda agar tidak melihat Pancasila hanya sebatas mata pelajaran, mata kuliah atau istilah saja. 

Jauh dari itu, setiap masyarakat harus memahami kelima makna dari butir-butir Pancasila.Kelima sila tersebut, kata dia, merupakan nilai-nilai yang menjadi konsensus bersama dalam hal ketuhanan, keberagaman, saling bersatu, dan lain sebagainya. "Terlebih dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 ini, harus kita pahami betul," ujar Rima.

Rima mengajak seluruh elemen bangsa agar berkomitmen melawan pandemi Covid-19 dan tidak pasrah menerima keadaan. Oleh karena itu, kelima butir Pancasila diharapkan bisa menjadi pegangan untuk keluar dari Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement