Kamis 15 Jul 2021 06:05 WIB

Ketika Anak Idap Long Covid

Anak-anak pengidap long Covid membutuhkan bantuan multidisiplin.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Pelajar International American School di Barcelona, Spanyol tampak mengenakan masker saat ke sekolah, September 2020. Anak-anak juga dapat mengidap long Covid.
Foto: EPA
Pelajar International American School di Barcelona, Spanyol tampak mengenakan masker saat ke sekolah, September 2020. Anak-anak juga dapat mengidap long Covid.

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS — Para dokter anak dan peneliti sangat menunggu hasil penelitian lanjutan mengenai dampak long Covid pada anak. Dengan begitu, dampak dan gejala yang akan diderita ke depannya bisa lebih diantisipasi.

Profesor pediatri dari University of California, Dan Cooper, mengatakan, meski tidak sakit parah akibat Covid-19 layaknya dewasa, anak-anak masih akan mengalami sakit. Bahkan, hal itu bisa berkembang dan bertahan untuk jangka waktu yang lama.

Baca Juga

Cooper menyebut, penelitian long Covid pada anak perlu difokuskan pada beberapa kelompok khusus. Di antaranya adalah anak-anak yang memiliki kasus Covid-19 tanpa gejala atau yang ringan.

Wakil Ketua American Academy of Pediatrics Committee on Infectious Diseases, Sean O'Leary, juga mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, long Covid pada anak memang tidak terjadi layaknya pada orang dewasa, namun pengobatannya harus difokuskan agar anak-anak tetap terjaga.

"Salah satu tujuan kami adalah mencoba mencegah anak-anak masuk ke dalam kondisi yang seperti lingkaran setan yang membuat mereka merasa lelah dan tidak ingin melakukan apa pun," kata O'Leary.

Penelitian, menurut O'Leary, harus melihat kesamaan gejala yang dihadapi oleh anak-anak yang mengalami long Covid. Utamanya, yang dapat membantu menyesuaikan perawatan di masa depan.

Cooper mengatakan, penelitian tentang long Covid  pada anak perlu difokuskan pada beberapa kelompok, khususnya anak-anak yang kena Covid-19 tanpa gejala atau ringan, mereka yang dirawat di rumah sakit, dan mereka yang mengalami sindrom inflamasi multisistem, yakni kondisi yang jarang tetapi serius terkait dengan Covid-19 di mana bagian tubuh, seperti otak, jantung, paru-paru atau mata menjadi meradang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement