Rabu , 14 Jul 2021, 22:30 WIB

Legenda Italia Sebut Media Inggris Itu Picik

Rep: Anggoro Pramudya / Red: Muhammad Akbar
Bukayo Saka dari Inggris terlihat sedih setelah kalah dalam adu penalti saat rekan setimnya menghiburnya
Foto Al Jazeera.com

Bukayo Saka dari Inggris terlihat sedih setelah kalah dalam adu penalti saat rekan setimnya menghiburnya

Italia menang berkat kerendahan hati yang mereka tunjukkan

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan kampiun Piala Dunia 1982 bersama timnas Italia, Fulvio Collovati mengeklaim media sepak bola asal Inggris terlalu arogan, dan hanya menilai sepak bola mereka sendiri.

"Media Inggris hanya tahu tentang sepak bola mereka sendiri, bukan pertandingan internasional. Saya mendapat kesan bahwa mereka hanya tahu sedikit tentang sepak bola di luar Inggris, mereka sangat picik," tuding Collovati kepada Calciomercato dilansir Football Italia, Rabu (14/7).

Gli Azzurri, julukkan timnas Italia berhasil memenangkan Euro 2020 melalui adu penalti 3-2 setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal, yang berlangsung di Stadion Wembley, Senin (12/7) waktu setempat.

Ketiga gol Italia pada momen adu penalti dicetak oleh Federico Bernardeschi, Dominico Berardi, dan Leonardo Bonucci. Sedangkan tiga algojo Inggris Marcus Rashford, Jadon Sancho, pun Bukayo Saka gagal mengeksuksi penalti.

Collovati yang pernah berkostum Inter Milan menilai Italia menang berkat kerendahan hati yang mereka tunjukkan sebelum dan selama pertandingan berlangsung.

"Italia menunjukkan itu, dan mungkin inilah mengapa mereka dikejutkan oleh Italia di Euro. Inggris terlalu lancang serta arogan," sambung mantan bek berusia 64 tahun.

Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018, namun kini anak asuh Roberto Mancini tak terkalahkan dalam 34 pertandingan dan dinobatkan sebagai Raja Eropa.

Collovati lantas melihat masalah di lini belakang untuk tim Inggris dibandingkan dengan duet bek Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

Kata dia, Inggris memang tampil bertahan secara penuh. Akan tetapi, mereka terlihat tidak mengetahui bagaimana cara bertahan dengan baik, pun menempatkan diri ketika satu lawan satu dengan pemain yang berkaki kanan atau kiri.

"Lihat saja betapa mudahnya Chiesa lolos dari bek Inggris, bek Inggris memiliki sikap serta postur pergerakan yang salah. Ini tentang mengantisipasi pergerakan dalam situasi ini, dan Chiellini, dia tahu bagaimana melakukannya. Inggris tidak mengajarkan  dasar-dasar cara bertahan," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
final euro 2020 inggris kalah penalti italia juara uero 2020 Fulvio Collovati media inggris
Berita Terpopuler
Berita Lainnya