Rabu 14 Jul 2021 18:36 WIB

Ganjar Siapkan Skenario Perpanjangan PPKM Darurat

Ganjar pesan ketaatan masyarakat jadi kunci keberhasilan PPKM.

Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kenaikan kasus Covid-19 yang terus terjadi menimbulkan wacana perpanjangan PPKM Darurat. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyiapkan beberapa skenario kontingensi terkait dengan kemungkinan perpanjangan PPKM Darurat oleh pemerintah pusat.

"Kami mengikuti perkembangan dari masing-masing yang ada, maka kami sudah menyiapkan skenario kontingensi. Apakah diperpanjang atau tidak, kami siap, apapun yang terjadi karena keputusan itu dilihat dari perilaku masyarakat seperti apa," katanya di Semarang, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, penambahan kapasitas tempat tidur rumah sakit, mencari oksigen sampai menambah tenaga kesehatan bukanlah solusi untuk mencegah kasus Covid-19 bertambah. Sebab yang bisa mencegah adalah mendisiplinkan perilaku masyarakat terkait dengan protokol kesehatan.

"Kalau semua patuh, protokol kesehatan 'diugemi' dan dipegang kencang, maka sebenarnya PPKM Darurat tidak perlu diperpanjang, tapi kalau tidak bisa, potensi perpanjangan bukan tidak mungkin dilakukan," ujarnya.

Diperpanjang atau tidak, lanjut Ganjar, PPKM Darurat memiliki manfaat dan risiko tersendiri sebab kalau tidak diperpanjang, memang ekonomi akan bergerak. Tapi jika masyarakat tidak disiplin lagi, maka risikonya akan lebih berat.

"Tapi kalau mau disiplin dan ini dibuka (tidak diperpanjang), maka akan mengurangi. Apa itu bisa, mari kita bicara pada diri sendiri. Ingat, Indonesia sempat jadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Ini bahaya, kita mesti perang bersama-sama dan disiplin mesti dilakukan," tegasnya.

Pihaknya akan mengikuti apapun keputusan pemerintah pusat nanti terkait dengan PPKM Darurat. "Jika diperpanjang, maka tindakan kontingensinya adalah dengan menyiapkan politik anggaran untuk 'backup' penanganan. Dinas UMKM juga sudah saya minta mendeteksi, teman-teman yang sedang berusaha kondisinya seperti apa, dampaknya seperti apa, tingkat pertahanannya seperti apa. Nanti program penyelamatannya seperti apa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement