Kamis 15 Jul 2021 02:15 WIB

Polisi Kanada: Serangan terhadap Muslim adalah Kejahatan

Polisi Kanada Sebut Serangan terhadap Muslim Sebagai Kejahatan Kebencian

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.
Foto: REUTERS/Carlos Osorio
Anggota Selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada, 7 Juni 2021. Polisi mengatakan serangan tersebut merupakan kejahatan kebencian anti-Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Ontario di Kanada menangkap pria yang hampir menabrak seorang ibu dan anaknya Muslim, serta mengancam akan membunuh mereka, Selasa (13/7).

Korban, ibu (62 tahun) dan putrinya (26 tahun) sedang berjalan melalui tempat parkir di Kota Hamilton, barat Toronto beberapa waktu lalu. Kemudian, sebuah mobil hampir menabrak mereka. Kepolisian menyebut kedua korban mengenakan jilbab, dan menjadi sasaran hinaan rasial.

Baca Juga

Kedua korban berlari ke seberang jalan, dan bersembunyi di semak-semak saat pengendara berusia 40 tahun itu mengejar mereka. Polisi mengatakan bahwa pelaku meneriakkan ingin membunuh kedua korban jika menemukan mereka.

Salah seorang korban berteriak dan berlari meminta bantuan. Kemudian, ketika orang-orang mulai ikut campur, pelaku pergi dengan mobilnya.

Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) mengatakan telah menerima pernyataan dari keluarga korban. “Kami terguncang, tetapi tak takut setelah serangan terhadap keluarga kami. Mari kita perjelas, individu ini berusaha meneror keluarga kami,” kata perwakilan organisasi itu dilansir Anadolu Agency, Rabu (14/7).

Insiden itu terjadi tak lama setelah pembunuhan terhadap empat anggota keluarga Muslim, yang sengaja ditabrak sebuah kendaraan di London, Ontario, sekitar 80 mil sebelah barat Hamilton. Polisi mengatakan bahwa kejahatan dimotivasi oleh kebencian agama.

“Pemerintah harus berkomitmen untuk mengambil tindakan yang lebih kuat. Keluarga kami bisa saja terluka parah, dan kami tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi,” ujar pernyatan NCCM.

Menyusul pembunuhan di London, pemerintah federal berencana mengadakan pertemuan darurat tentang Islamofobia pada 22 Juli mendatang. Polisi sedang menyelidiki insiden Hamilton sebagai kejahatan rasial, dan tersangka menghadapi tuduhan penyerangan dengan senjata, operasi berbahaya dari kendaraan bermotor, dan mengucapkan ancaman pembunuhan.

Cek Typo

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement