Rabu 14 Jul 2021 19:31 WIB

Perdana, Sumbar Tambah 1.000 Kasus Covid-19

Sebelumnya rekor kasus tertinggi Sumbar di kisaran 700-an.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja berada di halaman Asrama Haji Tabing, Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/7/2021). Pemkot Padang menyiapkan tempat karantina baru pasien COVID-19, setelah lonjakan kasus tersebut sepekan terakhir, salah satunya di Asrama Haji Tabing Padang.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja berada di halaman Asrama Haji Tabing, Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/7/2021). Pemkot Padang menyiapkan tempat karantina baru pasien COVID-19, setelah lonjakan kasus tersebut sepekan terakhir, salah satunya di Asrama Haji Tabing Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumatra Barat (Sumbar), Jasman Rizal, mengatakan hari ini, Rabu (14/7) Sumbar mencatatkan penambahan kasus positif Covid-19 dalam satu hari. Berdasarkan data sementara laporan dari Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), dr Andani, warga Sumbar terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 sebanyak 1.034 orang.

"Pemeriksaan sementara oleh laboratorium memang rekor hari ini, namun nanti pastikan lagi karena masih di-tracking oleh kabupaten kota," kata Jasman.

Baca Juga

Jasman menjelaskan berdasarkan hasil tracking dan tracing hari ini oleh kabupaten kota akan dapat diketahui jumlah pastinya. Meski demikian, biasanya jumlah tersebut tidak akan jauh berbeda dari laporan pagi.

Berdasarkan laporan pemeriksaan kemarin Selasa (13/7/) jumlah pemeriksaan dilakukan total 4.427. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand sebanyak 3.990 dan laboratorium Baso Agam sebanyak 437 sampel.

"Meski tinggi tapi jangan hanya melihat jumlahnya, tetapi lihat berapa positivity rate-nya, positivity rate capai 29,57  persen," ucap Jasman.

Dengan ditemukannya angka positif yang banyak, menurut Jasman, karena usaha pemeriksaan tracking tracing yang terus ditingkatkan oleh pemerintah. Sebelumnya beberapa waktu lalu juga mencapai laporan rekor tinggi sejak Covid-19 yaitu 716 orang.

Jasman juga mengingatkan agar masyarakat terus memasifkan protokol kesehatan. Begitu juga dengan terus memperbanyak tracking dan tracing. “Semakin banyak tracking dan tracing semakin banyak ditemukan, orang yang berpotensi covid-19 harus segera diisolasi. Jadi semakin banyak, insya Allah semakin cepat kita penanganannya,” kata Jasman menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement