REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Malaysia Hishamuddin Hussein menekankan pentingnya penguatan kerja sama ASEAN-Amerika Serikat dalam mengatasi masalah keamanan siber serta kejahatan lintas batas guna memastikan stabilitas dan perdamaian, khususnya di kawasan.
“Sangat perlu bagi kedua belah pihak untuk bekerja sama lebih erat dalam pengembangan digital,” ujar Hussein dalam pernyataannya pada Rabu.
Pernyataan itu muncul selama pertemuan para menteri luar negeri pertama antara Amerika Serikat dan 10 anggota ASEAN di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden yang digelar secara online.
Agenda utama adalah krisis politik di Myanmar, respons terhadap Covid-19, dan perselisihan di Laut Cina Selatan, di mana China memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih.
Dalam pertemuan online itu, Hussein juga mengatakan dukungan Malaysia terhadap Palestina tidak akan pernah surut. “Malaysia kan terus membantu, terutama dari sudut pandang kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza,” kata dia.
Di akhir pernyataan, Hussein berterima kasih kepada Amerika Serikat yang telah menyumbangkan 1 juta dosis Pfizer ke Malaysia baru-baru ini. “Ini penting karena fakta bahwa seseorang akan aman hanya jika semua orang di seluruh dunia aman dengan mendapatkan suntikan vaksin,” terang dia.
Amerika Serikat telah berusaha meningkatkan hubungan dengan ASEAN dan mengejar kolaborasi di antara empat negara demokrasi utama di kawasan Indo-Pasifik yakni Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan India yang dikenal sebagai Quad.
Sebaliknya China telah menyediakan vaksin bagi negara-negara ASEAN dan mengadakan pertemuan langsung dengan para menteri luar negeri dengan ASEAN di kota Chongqing pada awal Juni.