REPUBLIKA.CO.ID, — Setiap Nabi yang diutus Allah SWT selalu memiliki perkara penyerta baik yang melekat pada diri sendiri atau yang berasal dari orang lain.
Berikut sembilan hal yang dimiliki setiap nabi yang diutus Allah, sebagaimana dikutip dari laman Alukah:
1. Pengikut
حَدَّثَنَا زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَتْ الْأَنْصَارُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِكُلِّ نَبِيٍّ أَتْبَاعٌ وَإِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاكَ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَ أَتْبَاعَنَا مِنَّا فَدَعَا بِهِ فَنَمَيْتُ ذَلِكَ إِلَى ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ قَدْ زَعَمَ ذَلِكَ زَيْدٌ
Telah bercerita kepada kami dari Zaid bin Arqam, "Kaum Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, setiap nabi memiliki pengikut dan kami telah menjadi pengikut baginda. Maka mohonlah kepada Allah SWT agar menjadikan orang yang mengikuti kami menjadi bagian dari kami". Maka beliau mendo'akannya. Kemudian aku sampaikan hal itu kepada [Ibnu Abu Laila], maka dia berkata; "Zaid telah pula mengatakan hal itu." (bahwa Nabi akan mendoakan mereka). (HR Bukhari)
2. Orang kepercayaan
حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ وَعِصَامُ بْنُ خَالِدٍ قَالَا حَدَّثَنَا صَفْوَانُ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ عُبَيْدٍ وَرَاشِدِ بْنِ سَعْدٍ وَغَيْرِهِمَا قَالُوا
لَمَّا بَلَغَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَرَغَ حُدِّثَ أَنَّ بِالشَّامِ وَبَاءً شَدِيدًا قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ شِدَّةَ الْوَبَاءِ فِي الشَّامِ فَقُلْتُ إِنْ أَدْرَكَنِي أَجَلِي وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ حَيٌّ اسْتَخْلَفْتُهُ فَإِنْ سَأَلَنِي اللَّهُ لِمَ اسْتَخْلَفْتَهُ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ أَمِينًا وَأَمِينِي أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فَأَنْكَرَ الْقَوْمُ ذَلِكَ وَقَالُوا مَا بَالُ عُلْيَا قُرَيْشٍ يَعْنُونَ بَنِي فِهْرٍ ثُمَّ قَالَ فَإِنْ أَدْرَكَنِي أَجَلِي وَقَدْ تُوُفِّيَ أَبُو عُبَيْدَةَ اسْتَخْلَفْتُ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ فَإِنْ سَأَلَنِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ لِمَ اسْتَخْلَفْتَهُ قُلْتُ سَمِعْتُ رَسُولَكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ يُحْشَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بَيْنَ يَدَيْ الْعُلَمَاءِ نَبْذَةً
Telah menceritakan kepada kami Abul Mughirah dan 'Isham Bin Khalid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Shafwan dari Syuraih Bin 'Ubaid dan Rasyid Bin Sa'd dan yang lainnya, pmereka berkata, ketika Umar sampai di Saragh, dia mendapat berita bahwa di Syam telah terjadi wabah yang parah, maka dia berkata, "Telah sampai berita kepadaku bahwa telah terjadi wabah yang parah di Syam, maka aku katakan, 'Jika ajal menjemputku sedang Abu Ubaidah Bin Jarrah masih hidup, niscaya aku akan mengangkatnya menjadi penggantiku, dan jika aku ditanya Allah, 'Mengapa kamu mengangkatnya sebagai penggantimu untuk umat Muhammad SAW? ' Aku (Umar) akan menjawab, 'Sesungguhnya aku mendengar Rasul-Mu bersabda, "Sesungguhnya pada setiap Nabi itu ada seorang amin (orang yang dipercaya) sedangkan aminku adalah Abu Ubaidah Bin Jarrah."
Maka orang-orang mengingkarinya dan mengatakan; "Ada apa dengan petinggi Quraisy?" Yang mereka maksud adalah Bani Fihri, kemudian Umar berkata, "Jika ajal menjemputku sedangkan Abu Ubaidah telah wafat, maka aku akan mengangkat Mu'adz Bin Jabal, dan jika aku ditanya Allah, 'Mengapa kamu mengangkatnya? ' Aku (Umar) akan menjawab, "Aku mendengar Rasul-Mu SAW bersabda: "Sesungguhnya dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para ulama dalam keadaan sendirian."
3. Tempat suci
عن عبدالله بن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لكل نبي حرم، وحرمي المدينة
Dari Abdullah bin Abbas RA dia berkata, Rasulullah, SAW bersabda: “ Setiap nabi memiliki tempat suci, dan tempat suciku adalah Madinah.”