REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar vaksinasi Covid-19 massal di setiap kecamatan, salah satunya di Kecamatan Parung. Vaksinasi yang digelar di Kantor Camat Parung itu diminati oleh masyarakat Parung dan menyebabkan antrean mengular.
Dalam video yang beredar di media sosial Twitter dan Instagram, terlihat antrean calon penerima vaksin yang mengantre di lapangan, bahkan terpantau tidak menjaga jarak. Camat Parung, Yudi Santosa menjelaskan, vaksinasi massal yang digelar pada Kamis (15/7) menyasar 2.000 masyarakat Parung sesuai arahan Bupati Bogor.
“Memang vaksinasi massal hari ini itu mengikuti instruksi dari Bupati. Setiap kecamatan mengadakan kegiatan vaksinasi massal dan satu kali kegiatan, sasarannya 2.000 orang dan gratis untuk masyarakat. Kita utamakan masyarakat Kecamatan Parung. Karena kecamatan lain pun melakukan hal yang sama. Jadi orang (Kecamatan) Gunung Sindur, Ciseeng, Tajur Halang silakan ke kecamatan masing-masing,” kata Yudi dikonfirmasi, Kamis (15/7).
Lebih lanjut, Yudi mengatakan, dalam melayani ribuan orang yang divaksinasi hari ini, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang diturunkan sebanyak 26 orang, serta 20 orang petugas administrasi. Selain masyarakat, sambung dia, sejumlah karyawan pabrik juga datang bergerombol untuk divaksinasi di tempat yang sama. Padahal, mereka divaksinasi oleh perusahaan masing-masing.
“Ada beberapa yang difasilitasi perusahaan, mereka datang ke sini bergerombol. Ada anggapan dari mereka difasilitasi kita (kecamatan), tidak. Itu perusahaan yang memfasilitasi mereka supaya dapat vaksin di sini,” ucapnya.
Yudi menuturkan, membludaknya antrean calon penerima vaksin lantaran banyaknya masyarakat yang datang dari berbagai desa di Kecamatan Parung. Untuk mengantisipasi penumpukan,Yudi mengaku, awalnya pihak kecamatan sudah menyiapkan tempat untuk mengantre, bahkan hingga 100 meter.
“Sebetulnya dari awal kita sudah siapkan antrean, kalau kita lihat panjang antrean bisa 100 meter walaupun dengan protokol kesehatan. Jadi kita kasih garis sebanyak tiga jalur, yang nanti digunakan sesuai kondisi kemampuan kesehatan yang ada,” jelasnya.
Hanya saja, sambung dia, semakin siang antrean masyarakat semakin banyak. Sehingga pihaknya sulit mengontrol banyaknya masyarakat yang datang. Namun, dia menegaskan, seluruh masyarakat diwajibkan mengantre karena tidak ada sistem bayar pada vaksinasi tahap pertama ini.
“Kita memang agak kesulitan mengontrol itu, karena target luas biasa banyak dan ternyata antusiasme masyarakat sangat bagus. Kalau yang mau duluan bayar itu nggak ada, hanya kekecewaan masyarakat yang mengantre lama,” kata Yudi.
Diketahui saat ini Kecamatan Parung berada di kawasan zona merah sebaran Covid 19. Bahkan sampai saat ini dari data yang diterima Gugus Tugas Kecamatan Parung, sudah ada 500 warga Parung terpapar Covid-19.