Kamis 15 Jul 2021 11:55 WIB

Presiden Afghanistan Berjanji Rebut Wilayah Taliban

Pelanggaran hak asasi saat pertempuran di Afghanistan semakin menyebar

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto: AP/Alex Brandon
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, melakukan perjalanan ke provinsi utara Balkh pada Selasa (13/7), untuk meninjau keamanan setelah Taliban mendorong pasukan pemerintah keluar dari beberapa distrik di wilayah tersebut.

Tolo News melaporkan, Ghani bertemu dengan warga sipil dan meyakinkan mereka bahwa, pasukan pemerintah akan segera merebut kembali daerah-daerah yang direbut oleh Taliban. 

Baca Juga

Di provinsi barat Herat, seorang pejabat keamanan mengatakan, Taliban telah menembakkan beberapa mortir ke Bendungan Salma. Bendungan itu adalah sebuah proyek pembangkit listrik tenaga air dan irigasi yang vital.

Pejabat di Otoritas Pengaturan Urusan Air Nasional mengimbau Taliban untuk memperlakukan bendungan itu sebagai harta nasional, dan tidak boleh rusak dalam konflik militer. Wakil Presiden Amrullah Saleh mengatakan, Taliban memaksa anggota etnis minoritas kecil untuk masuk Islam atau meninggalkan rumah mereka di provinsi utara Badakhshan.

"Ini adalah minoritas Kerghiz yang tinggal di sana selama berabad-abad. Mereka sekarang (berada di seberang perbatasan) di Tajikistan menunggu nasib mereka," kata Saleh.

Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan mengatakan, pelanggaran hak asasi saat pertempuran semakin menyebar.  Laporan pembunuhan, perlakuan buruk, penganiayaan dan diskriminasi tersebar luas. Pelanggaran hak asasi manusia ini telah menciptakan ketakutan dan rasa tidak aman.

"Cara terbaik untuk mengakhiri kerusakan pada warga sipil adalah dengan menghidupkan kembali pembicaraan damai agar penyelesaian yang dirundingkan dapat tercapai," kata misi PBB itu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement