Kamis 15 Jul 2021 14:05 WIB

PBB: 23 Juta Anak tidak Terima Vaksin pada 2020

WHO mengatakan dunia mencatat jumlah tertinggi anak-anak yang tidak dilindungi vaksin sejak 2009, memperingatkan kebangkitan penyakit yang dapat dicegah - Anadolu Agency

Red: Christiyaningsih
WHO mengatakan dunia mencatat jumlah tertinggi anak-anak yang tidak dilindungi vaksin sejak 2009, memperingatkan kebangkitan penyakit yang dapat dicegah - Anadolu Agency
WHO mengatakan dunia mencatat jumlah tertinggi anak-anak yang tidak dilindungi vaksin sejak 2009, memperingatkan kebangkitan penyakit yang dapat dicegah - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan pada Kamis bahwa sekitar 23 juta anak melewatkan vaksin dasar melalui imunisasi rutin pada 2020, 3,7 juta lebih banyak dari tahun 2019, mencatat rekor tertinggi jumlah anak yang tidak terlindungi sejak 2009.

Angka imunisasi anak di seluruh dunia, angka resmi pertama yang mencerminkan gangguan global akibat Covid-19, menunjukkan bahwa sebagian besar negara tahun lalu mengalami penurunan tingkat vaksinasi anak.

Baca Juga

“Bahkan ketika negara-negara menuntut untuk mendapatkan vaksin Covid-19, kita telah mundur pada vaksinasi lain, membuat anak-anak berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah seperti campak, polio, atau meningitis,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus.

Beberapa wabah penyakit akan menjadi bencana besar bagi masyarakat dan sistem kesehatan yang sudah berjuang melawan Covid-19, menjadikannya lebih mendesak dari sebelumnya untuk berinvestasi dalam vaksinasi anak dan memastikan setiap anak dapat dijangkau.