REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani dan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sepakat mengembangkan tanaman porang. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutanium, Endung Trihartaka, mengatakan, tanaman porang memiliki potensi bisnis yang tinggi.
"Perhutani akan menyiapkan lahan untuk ditanam porang seluas 151 hektare yang berada di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan dan KPH Nganjuk, Jawa Timur," ujar Endung dalam keterangan tertulis, Kamis (15/7).
Endung dan Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU pengembangan tanaman porang pada Selasa (13/7). Endung berharap penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar bisa segera ditindaklanjuti dengan kegiatan di lapangan.
Direktur RPN, Iman Yani Harahap mengatakan, momen penandatangan ini sangat penting bagi RPN karena merupakan rencana strategis untuk memajukan bidang agroforestry di Indonesia. Kata Iman, RPN akan menyediakan bibit dan benih porang untuk dikembangkan di kawasan hutan Perhutani.
"Kami berterima kasih karena mendapat kesempatan untuk bersinergi, berkolaborasi dalam lingkup klaster perkebunan BUMN. Selain porang dan tebu yang sudah kita jalankan, kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Perhutani untuk pengembangan tanaman agroforestry yang lain," kata Iman.