Kamis 15 Jul 2021 16:10 WIB

Pesan Ilmuwan Muslim Klasik Soal Ketelitian dalam Pengobatan

Pesan ilmuwan Muslim klasik soal ketelitian dalam pengobatan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Zahrawi bernama lengkap Khalaf bin Abbas Zahrawi al-Andalusi, yang biasa dipanggil Abu Qasim dan diberi gelar Abu Jirahah. Ia, yang lahir di Zahra dekat Kordoba, Andalusia, adalah ilmuwan sekaligus penemu di dunia kedokteran dan juga ahli bedah.

Zahrawi, bersama Ibnu Sina dan Razi, dikenal sebagai tiga dokter Muslim. Ini sebagaimana paparan di dalam 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, yang diterjemahkan Khoirul Amru Harahap dan Achmad Faozan, terbitan Pustaka Al-Kautsar.

Baca Juga

Zahrawi sempat meneliti gigi geraham yang tumbuh tidak pada tempatnya, dan mengikatnya dengan emas atau perak, lalu mencabutnya tanpa rasa sakit. Selain itu dia juga melakukan operasi mengeluarkan batu ginjal dari tubuh pasien, melakukan penanganan hamil di luar kandungan.

Lebih dari itu, Zahrawi juga menghentikan peredaran racun dalam tubuh, dan penemu penyakit kanker darah atau hemofildia. Ia pun adalah orang pertama yang menjahit luka sobekan untuk mengurangi pendarahan.

Keterkenalannya di dunia kedokterannya, membuat Kerajaan Inggris mengundang Zahrawi sebagai tamu kehormatan. Zahrawi pernah berkunjung ke Inggris sebagai tamu kehormatan karena terkenal sebagai ahli operasi bedah di Arab.

Zahrawi pernah menyampaikan pesan soal profesi dokter. Dia berkata, "Membuat pengobatan memakan waktu yang panjang. Maka bagi orang yang menggeluti ilmu ini, hendaknya berhati-hati agar hasilnya bisa dimanfaatkan banyak orang, karena profesi dokter membutuhkan ketelitian yang banyak walaupun kerjanya tampak tidak banyak."

Dia meninggalkan beberapa karya buku. Di antaranya adalah At-Tashrif liman Ajaza an at-Ta'lif. Buku ini adalah ensiklopedi kedokteran, operasi dan apotek, yang memuat gambar alat-alat operasi yang diperkuat dengan teori-teori pendukung.

Karya tersebut diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Prancis dan Latin. Karya lainnya ialah Tafsir al-Akyal wa al-Auzan yang membuat dirinya populer di dunia Eropa dalam kurun waktu yang lama. Zahrawi wafat pada 427 Hijriyah.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement