REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Kepala keamanan di kediaman presiden Haiti, Dimitri Herard, telah ditangkap oleh kepolisian. Penahanan ini terjadi setelah pihak berwenang melakukan penyelidikan terhadap pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.
Menurut laporan, kepala Unit Keamanan Umum Istana Nasional telah diinterogasi di kantor Inspektur Jenderal pada Rabu (14/7). Dia kemudian dipindahkan ke kantor polisi di Port-au-Prince. Rekan Herard, Carl Martin, mengatakan sedang mengoordinasikan tim pembela hukum.
Menurut Martin, ketika Herard bertanya kepada polisi mengapa ditahan malam itu, dia (Herard) diberitahu bahwa keputusan itu datang dari atas. Dia menambahkan bahwa polisi telah mengambil senjata dan ponsel Herard dan mereka telah berbicara melalui telepon petugas polisi lain.
Martin mengatakan Moise memiliki detail keamanan yang besar dan unit Herard berisi sejumlah petugas, tetapi hanya rekannya yang ditahan. "Rantai komando tidak berhenti di Dimitri," katanya.
Herard sebelumnya tidak muncul untuk penyelidikan pengadilan yang diperintahkan oleh jaksa penuntut umum Port-au-Prince, dengan alasan kehadiran wajib di kantor Inspektur Jenderal. "Saya mendapat kehormatan untuk memberi tahu Anda, mengikuti undangan yang dikirimkan kepada saya oleh kantor kejaksaan Port au-Prince. Saat ini saya berada di bawah tindakan pencegahan yang diperintahkan oleh Inspektorat Jenderal Polisi Haiti," katanya dalam surat kepada jaksa penuntut umum yang telah dilihat CNN.
Dalam surat keterangan itu, Herard meminta penundaan persidangan dan berharap untuk kesempatan yang adil dalam penyelidikan. Terlebih lagi saat ini lembaga internasional termasuk Interpol dan FBI terlibat.
Moise terbunuh dalam serangan di kediaman pribadinya. Pihak berwenang mengatakan operasi itu melibatkan sedikitnya 26 warga Kolombia yang di antaranya merupaan mantan anggota militer Kolombia. Kelompok itu disebut disewa melalui sebuah perusahaan keamanan yang berbasis di Florida, Amerika Serikat.
Menurut Polisi Nasional Kolombia menyatakan, Herard yang merupakan kepala keamanan di kediaman presiden, melakukan perjalanan ke Ekuador melalui Bogota, ibu kota Kolombia, pada akhir Mei. Pasukan tersebut mengatakan pada 12 Juli bahwa mereka sedang menyelidiki keterlibatan Herard, ketika berada di Kolombia, bertemu dengan salah satu warga negara Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu.