REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Rumah sakit di Bangladesh kewalahan dalam menerima pasien Covid-19 yang terus meningkat. Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DJP) mengatakan, langkah pemerintah untuk melonggarkan pembatasan sosial pada Idul Adha dapat mendorong peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Varian Delta telah menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan kematian di Bangladesh. Sebanyak 12.383 kasus dan 210 kematian akibat Covid-19 dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Hal ini mendorong total kasus Covid-19 di Bangladesh menjadi 1,6 juta dengan 17.052 kematian.
Menurut data yang dirilis oleh DJP, sekitar 70 persen tempat tidur atau 10.467 dari total 15.367 pasien Covid-19 di rumah sakit umum telah terisi. Selain itu, hampir 80 persen perawatan intensif atau 1.017 dari 1.275 juga telah terpakai. “Jumlah pasien virus Corona baru sangat tinggi dan dengan cepat melampaui jumlah tempat tidur khusus di rumah sakit kami,” kata juru bicara DJP, Robed Amin, dilansir Anadolu Agency, Kamis (15/7).
“Baru beberapa hari yang lalu, kami cukup percaya diri untuk meyakinkan publik bahwa kami memiliki ribuan tempat tidur yang siap untuk pasien Covid-19. Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, sebagian besar tempat tidur telah ditempati dan lebih banyak orang terus terinfeksi," kata Amin menambahkan.
Amin mengatakan, pihak berwenang akan sangat waspada selama beberapa hari mendatang. Terutama karena pemerintah melonggarkan pembatasan penguncian untuk Idul Adha yang akan dirayakan minggu depan.
Bangladesh telah menerapkan pembatasan sangat ketat sejak 1 Juli. Tetapi pemerintah memutuskan untuk mencabut pembatasa mulai Rabu tengah malam hingga pagi hari pada 23 Juli.
Pada Idul Adha biasanya puluhan ribu orang akan melakukan perjalanan dari ibu kota Dhaka ke kampung halaman mereka di daerah pedesaan. Mereka pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga. “Jika instruksi dan pedoman keselamatan tidak diikuti, situasi virus corona di Bangladesh akan semakin memburuk. Hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengendalikan," kata Amin.