Kamis 15 Jul 2021 20:40 WIB

Kapolri: Mobilitas di Tol Pasteur Menurun

Penurunan ini diharapkan bisa terus ditekan selama PPKM Darurat diberlakukan.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Mas Alamil Huda
Kapolri Jenderal Pol Sigit Listyo Prabowo saat meninjau kegiatan vaksinasi di kantor PP Persis, Kamis (15/7).
Foto: dok. Humas Polda Jabar
Kapolri Jenderal Pol Sigit Listyo Prabowo saat meninjau kegiatan vaksinasi di kantor PP Persis, Kamis (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, mobilitas masyarakat di Tol Pasteur, Bandung, mengalami penurunan di pekan pertama dan kedua Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Penurunan ini diharapkan bisa terus ditekan selama PPKM Darurat diberlakukan.

"Dilaporkan tadi bahwa terjadi penurunan terkait mobilitas masyarakat yang melintas dari Pasteur pekan pertama turun kurang lebih 23 persen dan pekan kedua kurang lebih 20 persen," kata Sigit saat meninjau pos penyekatan PPKM Darurat di Gerbang Tol Pasteur,  Bandung, Kamis (15/7).

Sigit menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat karena telah menaati dan memahami penerapan PPKM Darurat. "Sekali lagi saya terima kasih kepada masyarakat terkait pemahaman dan kepatuhannya terhadap peraturan PPKM Darurat dimana angkanya terus berkurang mohon untuk dipertahankan," ujar dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id.

Penurunan mobilitas, lanjut Sigit, juga dikarenakan faktor masyarakat saat ini telah memahami ketentuan soal kritikal, esensial, dan non-esensial. Sehingga, imbuh dia, dalam perjalanannya sudah tidak adalagi polemik terkait dengan penyekatan tersebut.

"Terkait dengan polemik di lapangan juga hampir tak ada karena masyarakat sangat paham karena hal ini saya kira sangat bagus tentunya saya minta untuk rekan-rekan media terus membantu mensosialisasikan terkait apa yang dimaksud sektor kritikal dan esensial dan non-esensial supaya masyarakat mengenal betul," tutur dia.

Sigit kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa penyekatan dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan virus corona yang belakangan meningkat. Hal itu juga dilakukan guna melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.

"Apabila nanti laju pertumbuhan Covid-19 bisa kita kelola kemudian sudah kita minta vaksinasi digencarkan maka akan terjadi satu titik di mana perlahan-lahan kegiatan ini akan kami kendorkan. Masyarakat bisa kembali beraktivitas. Sekali lagi apa yang kita lakukan pasti membuat masyarakat tidak nyaman, tapi ini semua kita lakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat agar tidak terpapar dengan laju pertumbuhan Covid-19 yang sangat tinggi. Mari kita sama-sama jaga kesehatan jaga keluarga, kita ikuti aturan, ikuti prokes dan ikuti PPKM Darurat," tutut dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement