REPUBLIKA.CO.ID, PRINGSEWU -- Salah satu upaya Dompet Dhuafa dalam mengimplementasikan zakat produktif adalah dengan mendirikan Sentra Ternak. Sentra Ternak Dompet Dhuafa menjadi kawasan peternakan modern yang terintegrasi, baik dari segi pengelolaan dananya maupun sistem peternakannya.
Memasuki usia 28 tahun, Dompet Dhuafa ingin semakin banyak berkontribusi menjadi bagian penting dalam membangun masyarakat yang berdaya. Yaitu salah satunya dengan membangun 11 titik kawasan Sentra Ternak yang tersebar di seluruh Tanah Air. Salah satunya di Desa Tulung Agung, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung.
Untuk mewujudkan pemberdayaan tersebut, Dompet Dhuafa Lampung merekrut anggota peternaknya dari warga sekitar. Para peternak tersebut diberikan mukafaah setiap bulannya serta berbagai ilmu peternakan modern. Hingga suatu ketika, mereka dapat membesarkan Sentra Ternak Dompet Dhuafa Lampung, atau bahkan memilih untuk membangun peternakannya sendiri.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Yogi Achmad Fajar menyebutkan, Sentra Ternak DD Lampung memiliki kapasitas sebanyak 1.000 ekor kambing. "Kambing-kambing tersebut dipersiapkan untuk program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa yang akan berlangsung pada 20 Juli 2021 mendatang," katanya, seperti dalam siaran pers, Kamis (14/7).
Untuk mengelola 1.000 ekor tersebut, Sentra Ternak DD Lampung membutuhkan satu pendamping profesional dan empat peternak warga lokal. Untuk pendamping profesional, Dompet Dhuafa Lampung merekrut Faris Darajatun, seorang pria lulusan sarjana peternakan dari Universitas Negeri di Jawa Tengah. Selanjutnya, untuk para peternak, Dompet Dhuafa Lampung merekrut anak-anak muda pilihan yang juga sebagai penerima manfaat Program Sentra Ternak. Mereka adalah Edi Saputra (16 tahun), Kelvin Nurdiansyah (22), Deni Hermawan (19), dan Muhammad Nur Firdaus (19).