Jumat 16 Jul 2021 08:38 WIB

Dinkes DIY Jelaskan Naiknya Angka Pasien Isoman Meninggal

Dinkes DIY sebut banyak pasien isoman tidak melapor diri ke puskesmas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas merapikan tempat tidur lokasi isolasi mandiri.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas merapikan tempat tidur lokasi isolasi mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalankan isolasi mandiri (isoman) di DIY meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, salah satunya karena persyaratan-persyaratan dalam melaksanakan isoman tidak dilakukan dengan tepat.

Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie, mengatakan, pasien masih banyak yang lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah daripada di shelter penanganan Covid-19. Padahal, dengan menjalani isolasi di shelter kondisi pasien akan terus diawasi.

Baca Juga

Sementara, saat menjalani isolasi mandiri di rumah tidak ada pengawasan dan pengelolaan yang baik terhadap pasien. Bahkan, lebih parahnya pasien tidak melapor ke puskesmas.

Sehingga, tidak ada pengawasan dari puskesmas yang membuat kondisi pasien menjadi memburuk dan akhirnya meninggal dunia saat isoman.

"Pelayanan terhadap yang sakit harus dilakukan hati-hati, ini persyaratan yang vital untuk mengelola seseorang yang terkonfirmasi positif di rumah. Kalau tidak dipahami dan tidak dijalankan dengan benar, maka akan memperburuk keadaan yang bersangkutan," kata Pembayun kepada wartawan dalam wawancara secara virtual, Kamis (15/7).

Selain itu, kata Pembayun, pasien yang dapat menjalankan isoman di rumah juga diharuskan ditempatkan di ruangan yang terpisah dengan anggota keluarga. Begitu pun dengan kamar mandi yang diharuskan terpisah agar tidak menularkan virus ke anggota keluarga.

"Beberapa warga masih memilih isoman di rumah dari pada di shelter, ini disayangkan karena pemerintah hadir dalam menyediakan shelter. Yang lebih memilih isoman itu bisa dilakukan sepanjang persyaratan isoman di rumah terpenuhi," ujarnya.  

Ia berharap pasien Covid-19 yang isoman melapor kepada puskesmas agar ada penanganan yang tepat. Ia juga mengimbau agar pasien dapat menempati shelter-shelter yang sudah disiapkan pemerintah, agar saat terjadi kondisi darurat pada pasien dapat tertangani dengan cepat.

"Yang bersangkutan (pasien) dari sisi fisik, kebutuhan obat-obat dan sebagainya secara pengelolaan harus dipahami dengan baik. Maka pemerintah sudah menyediakan shelter-shelter, monggo dimanfaatkan dengan baik," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement