REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Italia mempertimbangkan kesempatan untuk pencalonan menjadi tuan rumah Euro 2028 atau Piala Dunia (PD) 2030, demikian disampaikan federasi sepak bola negara itu (FIGC). Presiden FIGC Gabriele Gravina menggelar jumpa pers pada Kamis (15/7) selepas rapat dewan perdana seusai Italia menjuarai Euro 2020.
"Kami akan mengevaluasi opsi menjadi tuan rumah Euro 2028 atau Piala Dunia 2030, yang akan bertepatan dengan peringatan seabad turnamen paling bergengsi sedunia itu," kata Gravina sebagaimana dikutip dari laman resmi FIGC.
Gravina lantas mengajak Italia mengajukan pencalonan tuan rumah Euro terlebih dahulu, sesudah itu baru memikirkan turnamen yang berikutnya. Guna mewujudkan rencana tersebut, ia menyebut Italia perlu menempuh langkah serius dengan mengucurkan dana untuk perbaikan kondisi stadion di negaranya terlebih dahulu.
Gravina juga mengungkapkan bahwa kesuksesan Italia di atas lapangan dibarengi juga dengan tambahan pemasukan FIGC berkat tiga pertandingan Grup A dan satu laga perempat final Euro 2020 yang dimainkan di Stadion Olimpico, Roma.
"Berkat Euro, FIGC mengumpulkan 28,25 juta euro. Ditambah pendapatan dari kesepakatan komersial, secara keseluruhan ada tambahan pemasukan sekira 36 juta euro bagi FIGC," kata Gravia.
Bila maju dalam pencalonan tuan rumah Euro 2028, Italia bakal bersaing dengan Turki yang sudah menyatakan pencalonan serta Romania-Yunani-Bulgaria-Serbia yang mengajukan sebagai tuan rumah bersama. Untuk Piala Dunia 2030, selain Romania-Yunani-Bulgaria-Serbia, terdapat juga Spanyol-Portugal, Uruguay-Argentina-Chile-Paraguay, dan Maroko.
Baru-baru ini Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat mengungkapkan dukungan atas wacana pencalonan Britania Raya dan Republik Irlandia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.