REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang melakukan peninjauan apakah mereka dapat membantu warga Kuba untuk mendapatkan kembali akses internet. Pemerintah Kuba telah memutus akses internet, karena aksi protes anti-pemerintah terbesar dalam beberapa dasawarsa.
"Mereka telah memutus akses ke internet. Kami sedang mempertimbangkan apakah kami memiliki kemampuan teknologi untuk memulihkan akses itu," kata Presiden AS Joe Biden pada konferensi pers, Kamis (15/7).
Gubernur Florida Ron DeSantis, seorang Republikan, dan Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Robert Menendez, seorang Demokrat, termasuk di antara mereka yang telah meminta pemerintahan Biden untuk membantu rakyat Kuba kembali mendapatkan layanan internet.
Pada konferensi pers di Miami, DeSantis mengatakan, pemerintah AS harus mengambil tindakan untuk meningkatkan akses internet warga Kuba. Pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan kedutaan Amerika di Havana sebagai landasan. Gagasan yang disarankan oleh beberapa politisi AS termasuk menggunakan jaringan berbasis satelit atau balon ketinggian, untuk memungkinkan akses internet di Kuba.
"Waktu sangat penting di sini. Setiap hari rezim harus menutupi kebenaran adalah hari di mana mereka bisa lebih unggul dalam hal ini," kata DeSantis tentang pemerintah Kuba.