Semua Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang Ditutup
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto aktivitas di Pasar Babadan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (13/7). Pemkab Semarang menutup seluruh pasar tradisional selama sehari pada Jumat (16/7). | Foto: Republika/bowo pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah, menghentikan operasional seluruh pasar tradisional yang ada di daerahnya, selama satu hari penuh, Jumat (16/7). Terhitung mulai Jumat pukul 00.00 WIB, sebanyak 33 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Semarang tutup dan tidak ada aktivitas perekonomian di dalamnya. Baik kegiatan perekonomian pasar pagi maupun kegiatan pasar reguler dan aktivitas seluruh pasar tradisional tersebut akan kembali normal pada hari Sabtu (17/7).
Penghentian operasional pasar tradisional ini dilakukan untuk membatasi mobilitas serta pergerakan masyarakat, dalam rangka mendukung pelaksanaan PPKM Darurat. Khususnya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, setelah pasar tradisional dianggap masih menjadi salah satu kawasan yang rawan terhadap penyebaran Covid-19.
Terkait dengan kebijakan tersebut, sejumlah pengelola pasar tradisional bersama komunitas pedagang telah melaksanakan sejumlah persiapan, sejak Kamis (15/7) malam.
Di Pasar Bandarjo, Ungaran, pengelola pasar bersama dengan pengurus Persatuan Pedagang (Persada) Pasar Bandarjo telah menutup semua akses masuk ke lingkungan pasar. Mereka memasang portal-portal darurat dengan maksud tidak ada warga maupun pedagang yang masuk lingkungan pasar dan melaksanakan aktivitas di dalam pasar.
"Kami para pedagang Pasar Bandarjo proaktif melaksanakan perintah kepala dinas (kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang-Red)," ungkap Ketua Persada Pasar Bandarjo, Musafak.
Seperti diketahui, Diskumperindag Kabupaten Semarang telah mengeluarkan kebijakan semua pasar tradisional di Kabupaten Semarang tutup sehari Jumat kemarin. Selain memasang portal-portal darurat untuk menutup semua akses pasar, para pedagang juga melaksanakan program 'pasar peteng ndedhet' (pasar gelap gulita-Red).
Mulai Kamis malam pukul 20.00 WIB juga telah dilakukan pemadaman semua penerangan di lingkungan pasar. Hal tersebut sekaligus untuk menandai sejak Kamis malam sudah tidak ada aktivitas apapun di lingkungan pasar Bandarjo. Dengan dilakukan pemadaman seluruh lampu penerangan pasar tersebut, maka seluruh aset yang ada di lingkungan pasar Bandarjo harus dijaga agar tetap aman.