Jumat 16 Jul 2021 16:50 WIB

Banjir Parah di Jerman Sebabkan 81 Orang Tewas, 1.300 Hilang

Korban tewas akibat banjir parah di Jerman barat bertambah menjadi 81 orang

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Sejumlah bangunan di Altenahr, Jerman, rusak akibat badai hebat disertai hujan lebat, Kamis, 15 Juli 2021. Beberapa orang tewas dan puluhan hilang pada Kamis karena banjir hebat di Jerman dan Belgia mengubah aliran sungai dan jalan menjadi arus deras yang menghanyutkan mobil dan menyebabkan rumah runtuh.
Foto: AP/Thomas Frey/DPA
Sejumlah bangunan di Altenahr, Jerman, rusak akibat badai hebat disertai hujan lebat, Kamis, 15 Juli 2021. Beberapa orang tewas dan puluhan hilang pada Kamis karena banjir hebat di Jerman dan Belgia mengubah aliran sungai dan jalan menjadi arus deras yang menghanyutkan mobil dan menyebabkan rumah runtuh.

REPUBLIKA.CO.ID, SCHULD - Korban tewas akibat banjir parah di Jerman barat bertambah menjadi sedikitnya 81 orang pada Jumat (16/7), menurut penyiar ARD. Jumlah itu merupakan angka korban tewas tertinggi di Jerman dalam beberapa tahun.

Sekitar 1.300 orang di distrik Ahrweiler di selatan Cologne hilang, kata pemerintah setempat melalui Facebook. Jaringan telepon seluler di sejumlah daerah yang dilanda banjir terputus sehingga keluarga dan rekan-rekan tidak dapat melacak kerabat mereka.

Baca Juga

Seluruh komunitas hancur setelah sungai yang meluap menyapu kota dan desa di Negara Bagian North Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate. Pada Jumat pagi, rumah-rumah di Erftstadt dekat Cologne hancur.

Tim penyelamat berjuang membantu warga yang nekat kembali ke rumah meski ada peringatan, kata pemerintah distrik Cologne. Menurutnya, banyak warga yang masih berada di dalam rumah dan beberapa masih hilang.

Insiden kebocoran gas kian mempersulit tim penyelamat saat berupaya menjangkau warga yang terlantar. Satu bendungan di dekat perbatasan Belgia, Rurtalsperre, tadi malam terendam banjir. Sementara bendungan lainnya Steinbachtalsperre, tidak stabil.

Parlemen North Rhine-Westfalia akan mengelar rapat darurat pada Jumat. Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan kepada majalah Spigel bahwa pemerintah federal berencana memberikan bantuan finansial kepada daerah yang terdampak secepat mungkin. Ia menambahkan rencana itu harus diajukan kepada kabinet untuk mengantongi persetujuan, Rabu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement