RS Sardjito Konversi 70 Persen Bed untuk Penanganan Covid-19
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
RS Sardjito Konversi 70 Persen Bed untuk Penanganan Covid-19 (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Melonjaknya kasus Covid-19 membuat rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 harus memutar otak agar semua pasien dapat terlayani dengan baik. Salah satunya RSUP Dr. Sardjito yang mengkonversi sebagian besar tempat tidur (bed) untuk pelayanan Covid-19.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Eniarti mengatakan, pihaknya sudah mengkonversi setidaknya 70 persen dari total bed yang ada. Padahal, pemerintah pusat sendiri meminta rumah sakit untuk menyediakan bed penanganan Covid-19 hingga 50 persen.
"Sardjito walaupun diminta 40 sampai 50 persen dari total 761 bed, sekarang kami sudah melakukan konversi di angka 533 untuk bed Covid-19. Sudah di angka 70 persen kami konversikan untuk layanan Covid-19," kata Jumat (16/7).
Dengan begitu, bed untuk layanan non Covid-19 di Sardjito hanya disediakan 30 persen. Tingginya bed yang dikonversikan untuk layanan Covid-19 ini mengingat lonjakan kasus yang masih terus terjadi khususnya di Provinsi DIY.
Bahkan, katanya, keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) layanan Covid-19 di Sardjito sendiri secara keseluruhan baik itu bed critical maupun non critical mencapai 85 persen. Namun, untuk bed critical bahkan sering mencapai 100 persen.
"Dari (533 bed) layanan Covid-19 ini ada 25 persennya khusus untuk critical, di Sardjito ruang ICU ada 148 bed," ujarnya.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, penambahan kasus baru pada 16 Juli 2021 ini sebanyak 1.661 kasus baru. Tambahan kasus harian ini turun, setelah tiga hari berturut-turut selalu dilaporkan kasus baru di atas dua ribu kasus.
Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, 1.661 kasus baru ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8.870 spesimen dari 8.822 orang. Sehingga, total kasus positif di DIY menjadi 87.442 kasus.
Ditya menyebut, seluruh kasus baru yang dilaporkan hari ini disumbang oleh lima kabupaten/kota. Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Bantul sebanyak 626 kasus baru, disusul Kabupaten Sleman sebanyak 484 kasus baru, Kabupaten Kulon Progo menyumbang 240 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 236 kasus baru dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang 75 kasus baru.
Sebagian besar kasus baru tersebut merupakan riwayat tracing kontak erat yakni mencapai 1.424 kasus baru. Sedangkan, 212 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri dan enam kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan.
Namun, riwayat dari 19 kasus baru lainnya masih belum diketahui. "Untuk kasus aktif di DIY juga menunjukkan kenaikan yang saat ini tercatat 24.614 kasus," kata Ditya.
Selain itu, kesembuhan Covid-19 juga bertambah sebanyak 1.235 kasus dengan total menjadi 60.579 kasus. Tambahan kesembuhan ini disumbang tertinggi oleh Sleman dengan jumlah 431 kasus sembuh.
Kota Yogyakarta menyumbang 305 kasus sembuh, Bantul menyumbang 219 kasus sembuh, Kulon Progo menyumbang 152 kasus sembuh dan Gunungkidul menyumbang 128 kasus sembuh. "Persentase kesembuhan di DIY tercatat 69,28 persen," ujarnya.
Kematian Covid-19 juga masih bertambah dengan angka yang signifikan sebesar 65 kasus pada 16 Juli ini. 65 kasus meninggal dunia itu merupakan 25 warga Kota Yogyakarta, 17 warga Sleman, 11 warga Gunungkidul, enam warga Bantul dan enam warga Kulon Progo.
Secara kumulatif, total kematian di DIY sudah mencapai 2.249 kasus. Persentase kematian sendiri saat ini ada di angka 2,57 persen.
Terkait dengan keterisian tempat tidur atau BOR di 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY saat ini sudah mencapai 1.507 bed. Bed yang terpakai ini terdiri dari 122 bed critical (ICU) dan 1.385 bed non critical (isolasi).
Total bed yang disediakan sendiri sebesar 1.591 bed, dengan rincian 146 bed critical dan 1.445 bed non critical. Artinya, BOR saat ini di DIY menyentuh angka 94,72 persen.
"Persentase untuk masing-masing keterisian bed critical dan non critical saat ini 83,56 persen dan 95,85 persen," katanya.