Jumat 16 Jul 2021 21:09 WIB

Tingkatkan Literasi Keuangan, Bjb Syariah Gelar Webinar

Webinar untuk meningkatkan awareness dan minat ekonomi syariah di kalangan pelajar

Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada pelajar di Jawa Barat, bank bjb syariah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan serangkaian kegiatan. (ilustrasi).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada pelajar di Jawa Barat, bank bjb syariah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan serangkaian kegiatan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menindak lanjuti Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan pada pelajar di Jawa Barat, bank bjb syariah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan serangkaian kegiatan.

Kegiatan antara lain akuisisi rekening pelajar, publikasi dan edukasi keuangan secara masif melalui kegiatan KEJAR Prestasi Anak Indonesia (KREASI) tahun 2021 dengan tema “Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia” yang diselenggarakan sepanjang bulan Juli sampai Agustus 2021.

Bank bjb syariah, OJK KR 2 Jawa Barat bersama dengan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang juga di hadiri oleh Anggota DPRRI Komisi XI Puteri Komarudin yang biasa disapa Putkom menyelenggarakan webinar kepada guru, pelajar dan orang tua/wali murid di Jawa Barat dengan tema “Menumbuhkan Budaya Menabung Sejak Dini”. Kegiatan ini sebagai pembukaan dari rangkaian program KEJAR Jawa Barat tahun 2021. Tidak hanya edukasi keuangan tentang pentingnya menabung yang disampaikan oleh narasumber dari OJK KR 2 Jawa Barat dan BJBS namun pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan simbolisasi penyerahan tabungan Simpel iB kepada 1.000 pelajar.

Direktur Utama bank bjb syariah Indra Faletehan mengatakan sebagai lembaga perbankan syariah, tentunya bjb syariah menyambut baik kegiatan ini dalam rangka meningkatkan awareness dan minat dari kalangan pelajar. Dimana kebiasaan menabung sejak dini ini sangat baik untuk mananamkan kedisiplinan dalam mengatur dan menyisihkan keuangannya sejak dini demi masa depan.

"Selain itu, dengan kegiatan ini tentunya diharapkan adik-adik pelajar dapat mulai mengenal produk-produk pebankan sedari kecil, sehingga pada saat dewasa nanti sudah tidak asing lagi terhadap produk-produk perbankan," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (16/7).

Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan sebagai bentuk komitmen dalam implementasi KEJAR, OJK dan Kementerian/Lembaga terkait saat ini sedang menyusun penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Implementasi KEJAR dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. SKB dimaksud direncanakan akan ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2021 bertepatan dengan Hari Indonesia Menabung.

"Dengan adanya penerbitan SKB diharapkan dapat meningkatkan budaya menabung pada pelajar seluruh Indonesia khususnya di Jawa Barat,” katanya.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan industri, OJK KR 2 selaku inisitaor Program Kejar sangat berharap bahwa kegiatan pada hari ini dapat menguatkan sinergi antara OJK, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), Pemerintah Provinsi dan Lembaga/Kementerian untuk menyusun dan merealisasikan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan untuk mencapai target inklusi keuangan nasional 90 persen pada tahun 2024 diawali dengan pemahaman pentingan menabung sejak dini.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepada Biro Pereknomian Setda Provinsi Jawa Barat juga hadir pada kegiatan tersebut dan menyampaikan Pemerintah provinsi Jawa Barat, siap mendukung program ini sebagai salah satu bentuk percepatan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat di Jawa Barat.

"Kita mulai dari anak-anak usia dini di tingkat pelajar. sekali lagi kami sangat support terhadap program ini," ujarnya.

Senada, anggota DPR RI Komisi XI Puteri Komarudin menyatakan DPR mendukung program Pemerintah dan OJK untuk menyukseskan program satu rekening satu pelajar atau KEJAR. Program ini selain untuk meningkatkan inklusi keuangan juga memberi pemahaman terhadap produk keuangan sejak dini terutama kepada pelajar yang memiliki potensi masih sangat besar sehingga diharapkan indeks literasi keuangan meningkat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement