REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah asik mendengarkan musik keras-keras melalui earbud, biasanya telinga kita mulai penuh dengan kotoran. Sayangnya, kotoran telinga juga membuat telinga kita menjadi pekak sehingga sulit mendengarkan sesuatu yang bersuara kecil.
Biasanya kita menggunakan/cotton buds untuk membersihkan telinga kita dari kotoran. Namun, jangan salah, hal ini tidak seharusnya kita lakukan.
Menurut laman Fit and Well yang dilansir Jumat (16/7), cotton bud di telinga kita terasa enak karena ada banyak ujung saraf sensitif yang tidak sering disentuh. Selain itu, kita juga puas melihat cotton bud yang kotor setelah kita bersihkan telinganya.
Namun, cotton bud berpotensi sangat berbahaya bagi saluran telinga kita. Satu studi, yang diterbitkan dalam British Journal of General Practice, menemukan, membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud menyebabkan komplikasi yang terdokumentasi dengan baik termasuk trauma.
"Kotoran telinga yang terkena dampak, infeksi, dan retensi cotton buds," tulis penelitian itu.
Namun meskipun banyak produsen telah memperingatkannya, cotton buds masih digunakan untuk membersihkan telinga kita. Selama penelitian, 144 (60 persen) wanita dan 95 (40 persen) pria dewasa di Inggris disurvei tentang penggunaan cotton bud mereka.
Sebanyak 68 persen responden mengaku menggunakan cotton buds di telinga mereka. Sebanyak 76 persen dari mereka menggunakannya setidaknya setiap pekan, bahkan lebih sering.
Dalam kebanyakan kasus, kotoran telinga bahkan tidak berbahaya. Kotoran telinga itu adalah sekresi alami yang membentuk lapisan pelindung di dalam saluran telinga.
Hanya ketika kotoran telinga menumpuk cukup untuk membuat semacam "sumbat" barulah kita mulai khawatir. Sebab ini dapat mempengaruhi pendengaran kita dan menyebabkan lingkungan yang tidak higienis.
Menggali dengan cotton bud atau q-tip hanya akan mendorong sumbat itu lebih dalam, sebagian besar, berpotensi menyebabkan infeksi telinga. Ada beberapa metode yang lebih aman untuk digunakan.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengeluarkan beberapa panduan tentang metode yang aman untuk membersihkan telinga dan menghilangkan sumbat kotoran telinga. Tetes telinga, biasanya pipet kecil minyak zaitun biasa atau natrium bikarbonat, dapat melunakkan lilin jika dioleskan dua hingga tiga kali sehari, selama dua hingga tiga pekan.
Kita juga dapat membantu menghilangkan kotoran telinga dengan menyiram telinga dengan jarum suntik. Jangan panik, ini bukan jarum, melainkan bulb syringe.
Kita dapat menyuntikkan air hangat ke dalam saluran telinga untuk membantu mengeluarkan kotoran telinga yang sekarang sudah melunak. Ini mungkin terasa kurang memuaskan dibandingkan dengan menggosok telinga Anda dengan kapas, tapi itu pasti lebih aman dan lebih efisien.