Sabtu 17 Jul 2021 06:15 WIB

Cerita Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Melawan Covid-19

Nurul Ghufron jalani isolasi mandiri di rumah meski bergejala.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, sembuh penyakit infeksi SARS-CoV (Covid-19) setelah menjalani isolasi mandiri (isoman) selama lebih dari dua pekan. Ghufron dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dari tiga rumah sakit.

"Alhamdulillah, dari tiga rumah sakit. Saat ini hasil PCR saya sudah dinyatakan negatif," kata Ghufron melalui pesan singkatnya, Jumat (16/7).

Baca Juga

Mantan Dosen Universitas Jember itu pun berbagi kisahnya saat berjuang melawan virus corona. Menurutnya, awal mula terinfeksi ia merasakan gejala ringan berupa batuk-batuk serta kenaikan suhu panas badan, awalnya pada pertengahan Juni lalu.

"Saya sakit pertama dan merasakan gejala berupa panas dan batuk-batuk sejak tanggal 24 Juni. Karena pada tanggal 24 Juni masih ada acara, dan untuk acara tersebut saya di tes antigen, dan masih dinyatakan negatif, karena itu saya mencoba bertahan," cerita Ghufron.

"Ternyata tambah panas meriang-meriang, sehinggal tanggal 27 Juni saya baru melaksanakan tes PCR dan baru tahu hasilnya besok hari bahwa saya positif covid dengan CT 18,6. Status sedang," lanjutnya.

Saat itu, ia direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani rawat inap karena memiliki gejala. Namun, Ghufron memilih untuk isolasi mandiri di rumahnya.

"Yang membutuhkan kamar rawat inap banyak, dan yang lebih parah dari saya lebih banyak, karena itu saya merelakan kamar rawat inap saya kepada orang lain dan saya memilih rawat isoman di rumah," ungkap Ghufron.

Namun, pilihannya melakukan isolasi mandiri di rumah menyebabkan lima orang anggota keluarganya ikut tertular Covid-19. Beruntung, kondisi keluarganya dalam keadaan baik-baik saja.

Ghufron mengatakan, selama menjalani isolasi mandiri ia fokuskan untuk istirahat dan berolahraga ringan. Hal lain yang ia lakukan juga adalah selalu berpikiran positif dan yakin bisa sehat kembali.

"Caranya harus yakin bahwa Covid-19 adalah bagian dari makhluk Allah yang hadir tidak sendirinya, tapi pasti ada hikmah kepada kita semua agar tidak menyombongkan diri dengan mengecilkan penyakit ini," ungkap Ghufron.

"Supaya kita tetap hati-hati dan takut kepada Covid-19 sebagai bagian dari ketakutan pada Allah SWT. Karena kesombongan kita kepada covid, sesungguhnya adalah kesombongan kita kepada Allah SWT," sambungnya.

Ghufron mengaku sangat bersyukur bisa sembuh dari Covid-19. Namun, iamerasa sedih ketika mendengar kabar banyak korban meninggal akibat virus ini.

Ghufron mengatakan, korban meninggal akibat Covid-19 merupakan kuasa Allah SWT. Ia berharap momen pandemi ini bisa dijadikan oleh seluruh pihak untuk bertaubat.

"Saya berharap ini adalah momentum bagi semua pihak, bahwa waktu dan kesempatan ini sesungguhnya anugerah untuk kita mengisi dengan kebaikan, bertaubat atas salah dan khilaf kemarin. Mari jadikan covid sebagai pengalaman terbaik untuk mengajarkan kebaikan dan meniadakan kesombongan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement