Sabtu 17 Jul 2021 12:49 WIB

Kematian Covid di Babel Naik Tiga Kali Lipat

Hampir 50 persen kematian di Babel terjadi di Bangka dan Pangkalpinang.

Red: Indira Rezkisari
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan dalam sepekan pasien Covid-19 meninggal mengalami kenaikan. Jumlahnya kenaikannya bahkan tiga kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya.

Saat ini jumlah kumulatif kematian orang karena virus corona itu mencapai 430 orang di Bangka Belitung (Babel). "Hari ini 11 orang meninggal dan telah dikuburkan sesuai protokol kesehatan yang ketat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno, di Pangkalpinang, Sabtu (17/7).

Baca Juga

Dijelaskan, dalam sepekan terakhir, angka kematian kumulatif tertinggi (per 100.000 penduduk) terdapat di Kabupaten Belitung 40,87 kasus, Kota Pangkalpinang 36,68, Bangka 29,80 kasus. Sementara itu persentase meninggal dari kasus positif tertinggi di Kabupaten Bangka Selatan 2,49 persen, Belitung 2,20 persen, Bangka 1,88 persen, Bangka Barat 1,49 persen dan Kabupaten Bangka Tengah 1,36 persen.

"Kasus kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Babel dalam sepekan terakhir naik tiga kali lipat dibandingkan dengan pekan sebelumnya, di mana 45,67 persen kasus kematian berasal dari Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang," katanya.

Ia mengatakan setelah Rabu (14/7) 13 orang yang terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia di Kota Pangkalpinang 3, Kabupaten Bangka 7, Bangka Selatan satu dan Belitung dua orang. Selanjutnya, pada Kamis (15/7) 9 orang pasien Covid-19 meninggal tersebar di Kota Pangkalpinang 2, Kabupaten Bangka 3, Bangka Barat 1 dan Kabupaten Belitung 3 orang.

Pada Jumat (16/7) diinformasikan 11 orang meninggal dunia akibat Covid-19 tersebar di Kabupaten Bangka 2, Bangka Tengah 1, Bangka Barat 5, Belitung 3 orang pasien. "Kematian orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami lonjakan drastis menjadi berjumlah 430 orang atau 1,65 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement