Sabtu 17 Jul 2021 16:46 WIB

Kembangkan Energi Terbarukan, PLN Bangun PLTP Mataloko 20 MW

Tahap pra konstruksi PLTP Mataloko yang diyakini menelan biaya Rp 101,8 miliar

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT PLN (Persero) segera membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan pembangkit ramah lingkungan ini diperkirakan menelan biaya Rp 101,8 miliar.
Foto: PLN
Pegawai PLN memeriksa sistem kelistrikan (ilustrasi). PT PLN (Persero) segera membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan pembangkit ramah lingkungan ini diperkirakan menelan biaya Rp 101,8 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, NGADA -- PT PLN (Persero) segera membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Mataloko berkapasitas 20 megawatt (MW) di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan pembangkit ramah lingkungan ini diperkirakan menelan biaya Rp 101,8 miliar. 

"Pembangunan PLTP Mataloko merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan peran EBT pada bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025," kata General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara, Joshua Simanungkalit. 

Dia menjelaskan, saat ini tahapan pra konstruksi sudah dilakukan. Kegiatan pada tahap ini berupa tahapan persiapan pengadaan lahan dan pengurusan izin. 

“Sesuai dengan ketentuan, aturan, dan Undang–Undang yang berlaku, saat ini kami sedang melaksanakan proses pengajuan izin penetapan lokasi kepada Pemerintah Provinsi NTT, dan progress sampai dengan saat ini masih on the track” ucapnya.