REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Jawa-Bali tidak dimungkiri berimbas signifikan terkait kondisi ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah. Sadar dengan kondisi ini, jenama fashion lokal, Roughneck 1991, mencoba berempati.
Bekerjasama dengan warteg Kharisma Bahari, jenama asal kota Depok ini memulai langkah konkret dengan menyalurkan 10 ribu paket makanan. Paket didistribusikan melalui 10 gerai warteg Kharisma Bahari yang ada di Jabodetabek selama 10 hari terhitung 17 Juli hingga 26 juli mendatang.
Co founder Roughneck 1991, Rusli ikhwan menjelaskan, ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap pekerja sektor informal yang terdampak langsung penerapan PPKM. "Tidak semua orang memiliki gaji bulanan. Kami khawatir banyak mereka yang sulit untuk makan. Adapun Warteg Kharisma bahari kami pilih karena menurut kami memiliki jangkauan luas. Selain itu warteg juga identik dengan masyarakat menengah ke bawah," kata dia, Sabtu (17/7).
Rusli sadar apa yang dilakukannya tidak akan mampu mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi di ibukota imbas PPKM darurat. Namun dia berharap langkah nyata yang dilakukan Roughneck bisa menginspirasi berbagai pihak untuk tetap berbagi di tengah masa sulit ini.
"Yang kita lakukan mungkin tidak ada apa apanya. Tapi kami berharap ini jadi stimulus bagi pihak lain untuk lebih perduli terhadap nasib mereka yang kurang beruntung," kata Rusli.
Sementara itu salah satu penerima paket makanan, Aldi yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring merasa sangat terbantu. Pasalnya penghasilannya kini berkurang drastis sejak PPKM darurat diberlakukan. "Alhamdulillah masih ada yang perduli sama nasib kami. Terus terang saat ini kami kesulitan. Apalagi semakin banyak titik yang disekat, mau narik aja susah," kata Aldi.