Ahad 18 Jul 2021 12:01 WIB

BIN Door To Door Vaksinasi 2.000 Masyarakat di Bandung Barat

Anak-anak yang terpapar oleh virus Corona mengalami peningkatan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
BIN Door To Door Vaksinasi 2.000 Masyarakat di Bandung Barat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
BIN Door To Door Vaksinasi 2.000 Masyarakat di Bandung Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Intelijen Negara (BIN) pro aktif mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat di Jawa Barat agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunitas. Program vaksinasi dilakukan terhadap kalangan pelajar dan door to door ke masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk.

Kegiatan vaksinasi Covid-19 door to door saat ini yang dilakukan BIN di Kampung Bantar Gedang, Desa Mekar Sari, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat, Ahad (18/7). Sebelum vaksinasi, masyarakat yang hendak divaksin terlebih dahulu dites uji usap antigen untuk memastikan apakah mereka reaktif Covid-19 atau tidak.

Kepala BIN, Budi Gunawan mengatakan Presiden Joko Widodo menugaskan BIN untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19 terhadap kalangan pelajar atau anak-anak. Sebab, anak-anak yang terpapar oleh virus Corona mengalami peningkatan kurang lebih 36 persen sehingga pihaknya fokus melakukan vaksinasi untuk pelajar tingkat SMP dan SMA.

Ia menuturkan, selanjutnya presiden menugaskan untuk melakukan vaksinasi secara door to door kepada masyarakat. Klaster rumah tangga saat ini meningkat tajam apalagi di wilayah hitam (penyebaran Covid-19) seperti Jabar.

Budi mengatakan vaksinasi Covid-19 digencarkan secara door to door mengingat di pemukiman padat masih minim terjangkau oleh program vaksinasi dikarenakan keterbatasan akses. Ia mengatakan, vaksin door to door efektif menjangkau hingga 69-70 persen masyarakat dan akan dilakukan terus menerus.

"Kami turun per hari ini, di Jabar di beberapa titik, khusus hari ini 2.000 vaksin. Kami turun dengan sembako dan paket vitamin. Besok kami turun di sekolah-sekolah khusus di Jabar, di Cimahi, Kabupaten Bandung, Bogor, termasuk di Banten, Jateng, Kalimantan Timur, Riau dan Makassar. Daerah yang masih tinggi (kasus) tapi angka vaksinasinya masih kecil," ujarnya di sela-sela meninjau vaksinasi di Mekar Sari, Ahad (18/7).

Ia mengatakan, vaksinasi door to door dilakukan mengacu kepada negara yang sudah melakukan hal tersebut yaitu Mozambik, Afrika, Filipina, Amerika dan Georgia di Eropa.  Pihaknya fokus menggencarkan vaksinasi di wilayah Jawa Barat.

Budi mengimbau agar masyarakat yang telah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan khususnya terutama memakai masker dobel. Sebab, saat ini sudah terdapat varian baru virus Corona yang lebih cepat menular.

"Penerapan prokes menjadi kunci untuk pencegahan. Yang kedua, berkerumun lebih dari lima orang harus dihindari termasuk menjaga jarak, ini paling penting. Kemudian vaksin, vaksin ini penting," katanya.

Ia meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh pernyataan di media sosial yang salah dan menyesatkan tentang vaksin Covid-19. Budi menegaskan bahwa Covid-19 nyata dengan korban yang banyak dan terus bertambah.

"Kita harus proaktif agar bisa sampai divaksin. Kalau sudah divaksin minimal mencegah dari kematian, kalau toh terkena akan bisa sembuh nantinya," katanya. Ia menambahkan, prediksi para pakar kesehatan dan organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan pandemi masih panjang dan lama. Bahkan dipredikasi pada akhirnya akan menjadi penyakit musiman.

"Kita harus siap terus mengantisipasi hal ini dengan meningkatkan kesadaran prokes, segera vaksin untuk mencegah  dan meningkatkan keselamatan kita," katanya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat bahu membahu dan bersatu menghadapi pandemi Covid-19.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement