REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Granit Xhaka dilaporkan rela tidak mengambil bayaran bonus penampilannya pada musim lalu demi bisa hijrah ke AS Roma. Dengan langkah ini, gelandang asal Swiss itu berharap bisa ikut membujuk the Gunners untuk memuluskan kepergiannya ke ibu kota Italia pada jendela transfer musim panas kali ini.
Gelandang berusia 28 tahun itu disebut-sebut menjadi incaran utama pelatih anyar Roma Jose Mourinho dalam meningkatkan performa lini tengah i Lupi pada musim depan. Manajemen Roma pun bergerak cepat dengan melayangkan tawaran ke Arsenal. Namun proposal transfer sebesar 15 juta euro, ditambah berbagai bonus, dari Roma itu ditolak Arsenal. Klub asal London Utara itu masih enggan melepas pemain yang sukses mengantarkan Swiss menyingkirkan Prancis di babak 16 besar dan melaju ke babak perempat final Euro 2020 tersebut.
Nilai transfer yang ditawarkan Roma dinilai masih terlalu rendah dibanding saat Arsenal merekrut Xhaka dari Borussia Monchengladbach pada 2016 silam. Pada saat itu, Xhaka ditebus dengan nilai transfer mencapai 45 juta euro.
Di sisi lain, Xhaka justru menyambut baik kesempatan untuk berkiprah di Italia. Bahkan, berdasarkan lansiran La Gazzetta dello Sports, eks gelandang Basel itu telah mencapai kesepatan personal dengan i Lupi. Xhaka bersedia menandatangani kontrak berdurasi empat tahun dengan nilai kontrak dikabarkan mencapai 2,5 juta euro per tahun. Namun, keinginan Xhaka untuk membela Roma masih terhalang oleh sikap manajemen the Gunners terkait kemungkinan kepindahannya.
"Pemain timnas Swiss itu bisa dibilang telah melakukan apa pun untuk bisa pindah ke Roma. Selain telah mengungkapkan keinginannya untuk hengkang pada manajemen Arsenal, Xhaka juga telah merelakan dan tidak akan mengambil bayaran bonusnya pada musim lalu. Xhaka berharap, langkahnya ini bisa mempercepat kesepakatan antara kedua klub,'' tulis laporan La Gazzetta dello Sports tersebut.