19 Nakes Terpapar Covid 19, Puskesmas Tutup Sementara
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
19 Nakes Terpapar Covid 19, Puskesmas Tutup Sementara (ilustrasi). | Foto: Edi Yusuf/Republika
REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Penyakit Covid 19, masih terus menyebar di Kabupaten Banyumas. Tak terkecuali pada kalangan tenaga kesehatan. Belakangan, Puskesmas Karanglewas ditutup sementara karena ada cukup banyak tenaga kesehatannya yang terpapar dalam waktu bersamaan.
''Terakhir ada 19 tenaga kesehatan di Puskesmas Karanglewas yang terpapar Covid 19. Karena jumlah nakes yang terpapar cukup banyak, untuk sementara layanan kesehatan di puskesmas tersebut ditutup sementara,'' jelas Kabid Yankes Dinas Kesehatan Banyumas dr Arif Sugiyono, Sabtu (17/7).
Menurutnya, penutupan puskesmas tersebut sudah dilaksanakan sejak 14 Juli lalu hingga 20 Juli mendatang. Untuk itu, warga di wilayah Kecamatan Karanglewas yang membutuhkan layanan kesehatan rawat jalan, bisa mendatangi puskesmas yang paling dekat dengan tempat tinggalnya, seperti Puskesmas 1 Cilongok, Kedungbanteng dan Patikraja.
Dia menyebutkan, kegiatan layanan yang ditutup hanya sebatas layanan rawat jalan. Sedangkan untuk kegiatan tracing dan vaksinasi ke desa-desa yang dilaksanakan petugas puskesmas setempat, tetap bisa dijalankan.
Dia juga memastikan, sejauh ini hanya Puskesmas Karanglewas yang terpaksa menutup sementara layanannya. Meski di puskesmas lain juga ada cukup banyak nakes yang terpapar, namun sejauh ini tidak sampai menyebabkan layanan rawat jalan perlu ditutup.
Selain mengungkap soal layanan puskesmas, dr Arif juga menyatakan, sejak Covid 19 kembali mengganas di Banyumas dua bulan lalu, ada tiga nakes yang meninggal karena Covid 19. Dari tiga nakes tersebut, dua orang merupakan tenaga dokter, sedangkan seorang lainnya perawat.
''Satu dokter merupakan kepala puskesmas, satu dokter bertugas di RSUD, dan satu perawat bertugas di RSUD. Perawat yang meninggal dalam kondisi sedang hamil 30 minggu,'' jelasnya.
Selain merenggut jiwa dari kalangan nakes, penyakit Covid 19 juga menjadi penyebab seorang relawan tenaga pemakanan dari PMI meninggal dunia. Relawan yang meninggal adalah Ari Juniyanto, yang diperbantukan di Pusdalops BPBD Banyumas. ''Relawan Ari Junianto meninggal setelah sempat dirawat beberapa hari di RS DKT Wijayakusuma Purwokerto,'' jelas Kepala BPBD Banyumas Titik Puji Astuti.
Pelepasan jenazah almarhum dengan mobil ambulans, dilakukan di kompleks GOR Satria Purwokerto, Sabtu (17/7). Acara pelepasan dihadiri seluruh pegawai dan relawan yang diperbantukan di BPBD.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Banyumas Didi Rudwianto, dalam kesempatan itu menyebutkan kepergian almarhum meninggalkan seorang istri yang tengah hamil. ''Mas Ari merupakan relawan kemanusiaan yang sudah bergabung dengan PMI selama 8 tahun. Almarhum juga merupakan relawan yang pertama yang ikut menangani proses pemakaman pasien Covid-19 di Banyumas,'' jelasnya.
Atas nama Pemkab dan masyarakat Banyumas, Didi mengaku sangat kehilangan beliau. ''Selama hidupnya, beliau telah mengabdikan dirinya sebagai pejuang kemanusiaan,'' katanya.