Ahad 18 Jul 2021 17:27 WIB

Ini Kendala Vaksinasi Covid-19 pada Lansia di Jakarta

Vaksinasi Covid-19 untuk lansia mentok pada angka 68-70 persen.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, capaian target vaksinasi Covid-19 untuk lanjut usia (lansia) mentok pada angka 68-70 persen. Hal ini karena beberapa kendala pemberian vaksin yang terjadi di lapangan.

"Kami mentok di capaian sekitar 68-70 persen, itu sudah mentok," ujar Widyastuti dalam acara hasil rilis survei LSI secara daring, Ahad (18/7).

Dia memaparkan, pada awalnya program vaksinasi Covid-19 untuk lansia mengalami progres yang cepat sampai 40 persen dari sekitar 900 ribu sasaran target di Ibu Kota. Namun, setelah target mencapai 40 persen, progres pemberian vaksin untuk lansia cenderung melambat.

Kemudian, Dinkes DKI melakukan survei kecil-kecilan dan ditemukan masalah yaitu akses lansia terhadap tempat layanan vaksin. Selain itu, info yang sampai ke lansia tidak cepat di tengah lansia di DKI yang cukup heterogen, mulai dari tingkat ekonomi, pendidikan, agama, dan suku.

Lalu, ada faktor komorbid pada lansia yang menjadi kendala program vaksinasi Covid-19. Sehingga, kata Widyastuti, timbul kehatian-kehatian anggota keluarga dalam memutuskan pemberian vaksin kepada lansianya terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Di sisi lain, hasil survei pusat kesehatan di DKI menunjukkan, para lansia menyatakan tidak perlu divaksin karena tidak ke mana-mana atau lebih banyak di rumah saja. Menurut Widyastuti, pemahaman tersebut perlu diluruskan karena meskipun lansia tidak ke luar rumah tetapi ada anggota keluarga lain yang masih beraktivitas di luar dan berisiko membawa virus ke rumah.

"Pada saat kita membuat komunikasi risiko kepada para lansia pendekatannya harus kita sesuaikan dengan kearifan lokal setempat," kata Widyastuti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement