Senin 19 Jul 2021 08:37 WIB

PM Suga dan Presiden Moon akan Gelar Pertemuan

Kedua pemimpin akan bahas isu sensitif, termasuk persoalan di masa lalu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Foto: AP/Sadayuki Goto/Kyodo News
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in akan mengadakan pertemuan tatap muka pertama, pada Jumat (23/7) mendatang. Kesempatan tersebut bertepatan dengan dimulainya Olimpiade Tokyo.

Surat kabar Jepang Yomiuri melaporkan bahwa kedua pemimpin diproyeksikan bakal membahas isu-isu yang telah membuat kedua negara bersitegang selama beberapa generasi. Isu yang dibahas termasuk kompensasi bagi orang-orang yang dipaksa bekerja di perusahaan Jepang dan rumah bordil militer selama pemerintahan kolonial Jepang 1910-1945.

"Jepang juga berencana untuk mengganti seorang diplomat senior yang berbasis di Seoul setelah komentarnya yang dilaporkan secara luas pekan lalu menyamakan hubungan Moon dengan Jepang dengan ungkapan 'masturbasi'," kata Yomiuri.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jepang mengatakan tidak ada yang bisa segera mengomentari laporan tersebut. Suga bulan ini menyebut hubungan antara Jepang dan Korsel sangat sulit.

Dia memberikan kewenangan kepada Korsel soal masalah tersebut. Gedung Biru kepresidenan Korsel mengatakan kunjungan Moon dimungkinkan jika dia bisa bertemu Suga dan jika kemajuan pada beberapa kesepakatan dapat diharapkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement